Tuesday, March 3, 2020

Hari Ke-42 PKL: Orang Yang Tidak Bisa Memilih

Hari ini seperti biasa saya berangkat dari rumah pukul 7, kalau tidak salah. Oh yaa hari ini Selasa, 03-03-2020 yang merupakan hari ke 42 PKL saya di Excellent. Saya dari rumah sudah mengira kalau hari ini ke DJ lagi, jadi saya siapkan kaus ganti ke dalam saya. Sedia kaus sebelum keringetan. Jadi saya dari rumah sudah siap sedia, tapi belum tentu juga hari ini ke DJ.

Sampai di kantor sekitar jam 7.45. Jalanan agak sedikit macet hari ini, macetnya di jalanan sebelum Sumarecon, padahal biasanya disitu lancar-lancar saja. Begitu sampai saya langsung masuk. Di lobby ada mbak Ami, mbak Indah dan mbak Alifa yang kelihatannya baru datang. Di dalam sudah ada mas Irul, mas Fajar, mas Arif, dan mas Andes. Sudah datang dari tadi sepertinya.

Saya langsung duduk di tempat saya, mengeluarkan senjata untuk membasmi keringat yang ada di wajah saya, map plastik. Saya langsung kipas-kipas untuk menghilangkan rasa gerah yang ada. Mengeluarkan laptop saya dan menghidupkannya. Proses boot laptop masih lumayan lama, jadi saya sambil mengecek HP saya, hanya membalas beberapa chat di WA.

Akhirnya boot laptop selesai juga, saya langsung mengecek semuanya, mulai dari email, tidak ada email dari siapapun. Lanjut ke blogger, postingan yang kemarin saya cek. Yang membuka hanya satu orang, yang berarti belum ada yang membacanya. Kemarin saya membukanya untuk mendapatkan linknya agar bisa dibagikan. Jadi satu orang itu adalah saya sendiri.

Sudah mengecek semuanya, saya membuka beberapa artikel berita, di disway akhir-akhir ini hanya membahas tentang perdana menteri Malaysia, saya tidak begitu tertarik. Di detik penuh dengan berita 2 orang Indonesia yang terkena virus Covid-19 itu, tidak terlalu tertarik juga. Jadi saya hanya membaca artikelnya disway. Sudah membaca satu artikel tentang perdana menteri Malaysia itu saya tidak mengerti sama sekali apa yang barusan saya baca saat itu. Mungkin saya memang tidak cocok kalau soal dunia politik.

Selesai membaca beberapa artikel yang saya tidak tahu sama sekali sudah selesai, saya lanjut membuka file project saya. Saya baca dulu sudah sampai mana tulisan saya. Saya pun melanjutkan penulisan project saya, sampai pada praktek pembuatan Playbook. Sudah saatnya untuk menyalakan semua VM yang saya punya, controller langsung dari laptop saya, dan saya hanya menggunakan satu mesin dari VMware server. Oh yaa, mesin virtual yang saya punya dulu ternyata sudah kembali lagi, sudah tidak bertuliskan Invalid lagi. Tapi saya sudah mempunyai mesin virtual yang baru, jadi mungkin saya akan gunakan yang lama jika diperlukan lagi.

Hari ini pak boss datang, bersama Vivian kalau tidak salah, anak pak boss, yang paling kecil kelihatannya. Pak boss pun memberikan brief kepada seluruh karyawan. Ada tiga poin yang dianggap urgen oleh pak boss. Yang pertama mengenai virus Covid-19 yang sudah mulai masuk ke indonesia, yang kedua tentang jangan ikut-ikutan untuk menimbun sembako dirumah, intinya jangan ikut-ikutan bar bar :v. Dan poin ketiga adalah jangan menyebarkan berita yang belum pasti.

Saya hanya mendengarkan brief dari boss. Setelah ketiga poin itu pak boss lanjut ke permasalahan yang ada di lingkup Excellent, mulai dari klien, dan lain-lain, saya tidak hafal. Saya hanya mendengarkan. Sebenarnya sulit untuk memahami, tapi saya dengarkan saja, ada beberapa poin yang bisa saya mengerti dan ada beberapa poin juga yang tidak saya mengerti sama sekali. Mungkin lebih banyak poin yang tidak mengerti.

Pada saat terakhir saya disuruh pak boss untuk menginfokan ke mbak Alifa tentang kabel front panel dari yang harus dibeli untuk melengkapi PC di rumah pak boss itu. Yang power switchnya putus. Saya pun segera mencari kabel itu dan memberikan informasi mengenai kabel tersebut ke mbak Alifa. Harganya murah, cuma 5 ribu satu switchnya, tapi ongkirnya yang mahal. Mungkin biaya ongkir 5x lipat dari biaya kabelnya itu sendiri.

Briefing dari pak boss sudah selesai, saya langsung melanjutkan pekerjaan yang tadi. Menulis sambil praktek, karena kalau diawang-awang belum terlalu hafal, dan juga saya butuh gambar untuk menjelaskan prosesnya secara rinci.

Ternyata tebakan saya tadi pagi salah, saya tidak disuruh pak boss ke DJ. Pak boss saja datang ke kantor. Mungkin besok atau kapan. Sebenarnya saya pengen kerjanya itu langsung, tidak terputus-putus seperti ini, jadi masih ingat kerjaan saya kemarin sudah sampai mana. Tapi ya pak boss orangnya sibuk, banyak yang harus diurusi, jadi ya tidak bisa seperti apa yang saya inginkan.

Saya menulis sampai hampir waktunya untuk istirahat. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas. Di momen-momen seperti itulah sudah tidak bisa fokus ke pekerjaan. Pikiran seperti terbagi menjadi dua antara pekerjaan dengan urusan makanan apa yang sekiranya mau saya makan hari ini. Akhirnya karena saya sudah tidak bisa menulis, saya putuskan untuk membuka aplikasi gojek, mencari makanan yang sekiranya enak dan murah untuk makan siang hari ini. Itu baru pertama kalinya saya mau memesan makanan lewat gojek. Banyak memang makan yang ada, tapi rasanya tidak ada yang cocok saja.

Setelah lama scroll-scroll tidak jelas, akhirnya pun buntu :v. Saya hanya pergi ke warteg, bersama dengan Bayu seperti biasa. Waktu tiga puluh menit yang terbuang sia-sia😒. Saya memang paling susah kalau disuruh untuk memilih, tentang semua hal. Jika memilih salah satu, pasti selalu ada alasan kenapa kok tidak memilih yang satunya saja.

Saya makan di warteg dengan menu biasa, tidak terlalu banyak juga. Mungkin hanya porsi standar, tidak lebih dan tidak kurang. Itu saja sudah kenyang. Walaupun saya itu gendut tapi kalau soal makanan saya tidak terlalu banyak, menurut saya.

Kembali ke kantor saya bermain game, berusaha merefresh otak agar tidak terlalu mumet. Tapi justru yang terjadi kebalikannya, saya malah semakin emosi, karena yang saya mainkan itu game online, Mobile Legend. Saya bermain game hanya sekedar untuk have fun, tapi entah kenapa yang terjadi malah sebaliknya🙃.

Waktu istirahat akhirnya selesai, kantuk pun mulai terasa. Saya berusaha mengusirnya dengan cara mencoba beberapa praktek, tentang mikrotik routerOS yang mau saya install di VMware tapi masih gagal. Saya mencoba suatu fitur di VM yaitu mengupload file OVA, file ini sudah berisi mesin virtual yang sudah terinstal. Daripada menginstall, mending langsung menggunakannya saja. Saya pun langsung mencari file OVA dari mikrotik routerOS tersebut. Akhirnya ketemu, saya langsung melakukan beberapa langkah, dan tadaa. Berhasill.

Mikrotik routerOS sudah siap digunakan, saya langsung melakukan beberapa konfigurasi di router tersebut, saya mencoba untuk membuat VPN dengan menggunakan PPTP. Langkahnya mudah, tapi ketika diuji gagal. Apa mungkin memerlukan IP public?. Saya pun browsing tentang hal tersebut. Sebenarnya saya punya buku superlab mikrotik, tapi ndelalah buku itu tidak saya bawa🙃.

Ketika sedang melakukan hal tersebut saya mendapat telegram dari mbak Ami, alhamdulillah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Saya awalnya hanya disuruh untuk mengambil map di lemari, tapi setelah saya kedepan untuk memberikan map tersebut saya disuruh untuk menempelkan materai. Pekerjaan ini memang saya gunakan untuk mengusir ngantuk, karena kalau hanya berada di depan komputer rasa ngantuk tidak bisa dihindari.

Selesai menempelkan materai saya disuruh untuk menyerahkan dokumen itu kepada mas Akoy, (sebenarnya tidak enak jika dipanggil mas, tapi saya tidak terbiasa dengan panggilan om). Memberikan dokumen itu untuk ditandatangani oleh mas Akoy. Saya langsung ke atas untuk memberikan dokumen itu, saya menunggu dokumen itu selesai ditandatangani. Selesai ditandatangani saya menyerahkan kembali dokumen itu ke mbak Ami.

Tugas dari mbak Ami sudah selesai, saya menuju ke belakang untuk membuat kopi, jaga-jaga kalau pas menulis agar tidak mengantuk. Kemudian saya kembali ke tempat duduk saya, dan mulai menulis artikel harian saya. Saat itu sudah jam 3 sore, dan saya baru mulai menulis artikel. Sudah bisa ditebak jika nanti akan terlambat pulangnya.

Selesai menulis artikel saya langsung menulis laporan hari ini untuk dikirimkan ke pak boss, selesai sekitar jam 5 sore. Terlambat 30 menit dari waktu pulang biasanya.

Setelah selesai semua saya langsung beres-beres, persiapan untuk pulang. Setelah itu saya bersalaman kepada seluruh karyawan yang masih ada, dan kemudian pulang.


6 comments:

  1. "Mobile Legend. Saya bermain game hanya sekedar untuk have fun, tapi entah kenapa yang terjadi malah sebaliknya🙃." ati-ati min aku ja main subuh sampek mau di baku hatam Arif sama Ali.

    ReplyDelete