Monday, March 30, 2020

Hari Ke-60 PKL: Pagi Darah Tinggi

Hari ini Senin 30 Maret 2020 merupakan hari ke-60 saya PKL. Libur kemarin saya sama sekali tidak membuka laptop saya, padahal rencananya saya mau melanjutkan membuat cover pada hari Sabtu dan Minggu. Tapi rencana tinggal rencana. Memikirkannya saja sudah sangat malas rasanya. Rasanya hanya ingin bersantai, menikmati hari libur, melakukan kegiatan yang tidak terlalu membuat mumet.

Pagi ini saya sudah sangat semangat untuk melanjutkan pekerjaan. Dimulai dengan brief pagi. Hari ini briefing online sudah tidak menggunakan zoom lagi. Hari ini menggunakan BigBlueButton. Sebenarnya sudah dibicarakan pada meeting sebelum-sebelumnya, dan baru kesampaian hari ini. Hari ini pun masih dalam proses pengetesan. Jadi kalau masih terjadi masalah wajar.

Sudah saya duga sebelumnya bahwa menggunakan BBB ini akan sangat berat bagi laptop saya. Tapi masalah utamanya malah bukan itu, melainkan jaringan HP saya. Sudah dari kemarin jaringan di HP saya mengalami gangguan, kadang lancar kadang mati. Hari ini masih sama, belum ada perkembangan, masih sering mati-mati. 

Ini membuat saya sedikit merasa kesal, jujur. Berulang kali saya keluar masuk room briefing online itu karena jaringan yang tidak stabil. Sudah saya lakukan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut, tapi tetap tidak bisa. 

Penggambaran Emosi dan Memori Manusia Melalui Film Animasi “Inside ...

Karena sudah kesal dengan laptop saya berpindah langsung menggunakan HP saya saja. Mungkin akan lebih stabil karena langsung menggunakan HP. Tapi sama saja, malah emosi saya makin menjadi karena sama saja seperti tadi. Rasanya pengen saya buang itu HPnya. Tapi karena mengingat itu adalah HP satu-satunya saya hanya menahan emosi saja. Masih dalam keadaan keluar masuk room briefing sampai briefing selesai.

Hal itu berakibat saya tidak bisa memahami semua apa yang sudah dibahas di briefing saat itu. Ya sudah lah, mungkin nanti saya akan beli kartu perdana baru saja kalau masalah itu belum juga berakhir.

Emosi saya belum reda, rasanya sampai pusing kepala saya. Saya diam sebentar sampai emosi dan rasa pusing itu agak mendingan.

Setelah agak mendingan saya langsung membuka file project cover saya,mulai memikirkan seperti apa cover yang akan saya buat nanti. 

Seharian saya hanya membuat cover itu, dengan jaringan yang masih error, emosi naik turun, dan menghasilkan hasil yang bisa dibilang sangat tidak memuaskan,


Rencananya begini, pohon besar ditengah itu saya akan taruh logo ansible, entah itu seperti diukir, ditempel, or something. Dan pohonnya berbuah, buahnya mungkin nanti akan saya beri tempelan atau teks bertuliskan apa saja yang bisa diotomatisasikan menggunakan ansible. Dibelakangnya belum kepikiran mau saya kasih apa.

Karena saya sudah mentok, tidak bisa melanjutkan pembuatan lagi, akhirnya saya memutuskan untuk menulis artikel harian saya, saya tidak sabar ingin meluapkan semua emosi saya yang sudah saya tahan dari tadi, bisa dibilang seperti curhat, curhat tapi lewat tulisan. 
Continue reading Hari Ke-60 PKL: Pagi Darah Tinggi

Friday, March 27, 2020

Hari Ke-59 PKL: Saya Bukan Anak Desgraf😑

Kemarin, setelah menulis blog selesai saya berencana untuk melembur, membuat cover atau membuat daftar isi untuk buku saya. Tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Saya akhirnya hanya begadang untuk menonton film di TV. Dalam hati "TV sialan, kenapa film yang ada malam ini bagus". Bukan hanya 1 film tapi 2. Keduanya bagus, jadi sayang untuk dilewatkan. Rencana untuk melembur pun GAGAL.

Pagi ini saya mengecek telegram, ada telegram dari pak boss di group all. Pak boss menyuruh semua tim untuk mengirimkan link artikel yang dibuat minggu ini. Saya pikir pengumuman itu tidak berlaku untuk saya karena setiap hari saya sudah menulis dan menuliskan linknya di laporan saya. 

Saya segera bersiap...

Setelah selesai bersiap saya segera join ke briefing online, sama seperti biasanya. Sekarang brief online sudah menjadi sarapan setiap hari. 

Tapi hari ini ada masalah yang bisa dibilang cukup besar. Tiba-tiba ada SMS dari operator XL yang memberitahukan bahwa paket internet saya sudah habis. Seketika juga koneksi zoom saya DC, jujur saya panik waktu itu. Saya pun langsung meminta tethering dari mas. "wani piroo?". Jawaban menolak tapi dia memberikan tetheringnya. Sudah tidak aneh lagi bagi saya kelakuan seperti itu. 

Untung saja brief belum dimulai, baru mau dimulai. 

Briefing pun dimulai...

Hal yang dibahas sebenarnya tidak terlalu banyak, tapi cukup lama. Mungkin sekitar jam setengah 10 kurang lebih.

Brief selesai saya langsung pergi membeli paketan. Bisa dibilang cukup mahal menurut saya.

Agenda saya hari ini adalah membuat cover. Permasalahannya hanya satu, saya tidak punya aplikasinya, harus download dulu. Ukuran aplikasinya lumayan besar, 700mb. Untung saja paketannya banyak, jadi saya tidak terlalu khawatir.

Sambil menunggu saya membuat daftar isi, saya browsing format daftar isi seperti apa saja. Tidak sulit untuk membuatnya, yang menjadi masalah hanya officenya yang tidak bisa sesuai dengan keinginan saya. 

Oh yaa, hari ini hari Jum'at, sudah hampir tengah hari yang artinya sudah hampir saatnya untuk shalat Jum'at. Suasana berbeda sekali dengan hari Jum'at sebelum virus Covid-19 mulai terdeteksi di Indonesia. Biasanya ketika sudah mendekati jam 12 sudah terdengar suara dari masjid yang menandakan sudah saatnya untuk shalat. Tapi kali ini sepi sekali, saya tidak mendengar ada masjid yang bersuara. Hmmmm, aneh rasanya.

Kecepatan download tidak secepat internet yang ada di kantor, jadi yaa harus sabar menunggu. Jam 12 pas sudah selesai mendownload aplikasinya dan sudah saya instal. Saya hanya menggunakan trial, karena lalau beli mungkin butuh 2 kali lipat dari jumlah uang yang saya miliki saat ini.

Seperti biasa saya istirahat tidak makan, masih kenyang soalnya. Saya hanya mengistirahatkan badan saya yang sudah mulai pegal-pegal. Tidak ngantuk, padahal semangat saya tidak seperti kemarin dan juga tadi malam habis begadang. Jadi apa yang membuat saya tidak mengantuk??. Heran saya😑

Setelah istirahat saya langsung mengerjakan cover menggunakan aplikasi yang baru saja saya install. Jujur pengetahuan, skill, dan pengalaman saya di desgraf tidak terlalu bagus. Jadi sudah pasti nanti saya akan sangat kesulitan. Saya berencana untuk meniru gaya cover buku ala Excellent. Tapi setelah saya pikirkan tidak ada yang cocok untuk tema saya, atau mungkin pemikiran saya yang terlalu terbatas😶

Saya pun mencoba untuk sedikit berbeda dengan gaya Excellent. Sangat berbeda mungkin. Saya pun mengerjakannya. Jujur saat itu saya buntu, tidak tahu mau kemana, dan sangat mumet. Dan yaa cover pun hanya jadi sekitar 10% saja. Hanya ada persegi panjang yang ada logo ansible di tengahnya. Yaa mungkin akan sedikit molor dari target pengerjaanya.

Karena sudah saatnya untuk brief sore saya segera siap-siap untuk mengikuti brief sore. Cuci muka agar muka tidak terlalu kelihatan kusut.

Brief sore pun dimulai...

Pak boss hanya membuka sesi pertanyaan, pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan hari ini.

Brief dimulai jam 4 dan selesai mungkin sekitar jam 5. Brief yang singkat.

Dan itulah untuk hari ini, sebuah hari yang membuat saya merasa tidak melakukan apa-apa. Yaa, hari ini saya hanya melakukan pekerjaan yang tidak terlalu banyak dan tidak menghasilkan hasil yang memuaskan.😑
Continue reading Hari Ke-59 PKL: Saya Bukan Anak Desgraf😑

Thursday, March 26, 2020

Hari Ke-58 PKL: Finally!

Kamis, 26 Maret 2020 merupakan hari ke-58 saya PKL di PT Excellent Infotama Kreasindo. Kebijakan WFH masih berlanjut hari ini, sampai waktu yang belum ditentukan, melihat kondisi katanya. 

Saya bangun, terbangun karena keponakan rewel. Tapi setelah itu tidur lagi, hehe. Bangun lagi saya langsung membuka telegram saya, ada beberapa info dari pak boss. Salah satunya semua tim harus menggunakan pakaian yang rapi hari ini, yang good looking. Saya pun langsung kepikiran, apakah mungkin gara-gara tulisan saya yang kemarin. Ya sudah saya langsung bergegas untuk mandi.

Di rumah cuma ada saya sama Bayu, kakak saya pergi mengantar istrinya ke kantor. Kebijakan kantor mbak saya sehari masuk sehari WFH, bergantian. Saya berfikir cara seperti itu mungkin sama saja, sama saja jika masuk seperti biasa. 

Sehabis mandi saya langsung berpakaian layaknya jika saya pergi ke kantor, setelah itu langsung menghadap laptop saya. Aneh rasanya memakai pakaian rapi tapi hanya menghadap laptop di rumah. Sama seperti mbak saya kemarin. 

Briefing pun dimulai, hari ini brief seperti biasa. Membahas apa yang sudah di kirimkan semua tim di group briefing Excellent. Tim PKL juga disuruh mas Ridwan untuk memberikan materi, disuruh untuk mengirimkan ke mas Ridwan. Minimal 2. Saya belum mempersiapkan sebelumnya jadi ya saya hanya memberikan apa yang saya pikirkan saat itu.

Cukup banyak materi brief kali ini, selesai juga seperti biasa, jam setengah sepuluh. Ohh yaa, materi brief yang saya berikan adalah saya bertanya bagaimana cara untuk mengakses VM ware dari rumah. Saya kira awalnya harus menggunakan VPN dari mikrotik atau semacamnya. Tapi ternyata ada cara lain yang lebih mudah. Menggunakan aplikasi remote. TeamViewer. Saya baru tahu saat itu. Yang saya tahu sebelumnya hanya aplikasi bawaan windows, remote desktop. 

Pertama saya dibuatkan akses terlebih dahulu oleh mas Raihan menggunakan OS miliknya. Setelah itu saya menggunakannya untuk mengakses VM ware, mengaktifkan windows saya, menginstall Teamviewer, kemudian meremote windows saya dari laptop saya. Yeayyy, akhirnya bisa menggunakan device yang tidak lemot lagi. 

Saya pun mulai bekerja. Melanjutkan rencana saya yang kemarin. Hari ini saya agak sedikit mempercepat pekerjaan. Hari ini hari terakhir saya harus menyelesaikan buku saya. Besok seharian saya harus fokus untuk membuat cover dan daftar isi. Ganbatehh. 

Saya praktek sambil membaca referensi, Ansible module butuh waktu untuk menghafalkannya. Susah untuk menghafalnya, karena banyak dan harus sama persis formatnya. Jadi yaa butuh waktu untuk menghafalkannya. 

Baru kali ini saya bisa menikmati praktek saya, walaupun kepala saya rasanya sangat mumet. Tapi jika praktek dan berhasil rasanya puas sekali, tapi jika praktek tapi belum bisa sampai berhasil rasanya sangat penasaran sekali, menjadi pikiran jika mau tidur, akhirnya tidak bisa tidur.

Hari ini pun semangat saya bisa dibilang cukup besar untuk menyelesaikan hal ini. Saking semangatnya waktu istirahat saya masih meneruskan prakteknya, saya belum lapar soalnya. Dan juga sudah akan selesai. 

And finally selesai juga, selesai sekitar jam 12.30. Huhhh, lega rasanya bisa menyelesaikannya. Saya praktek tidak melihat tutorial apapun, hanya bermodalkan pengetahuan terbatas saya. Dan akhirnya berhasil juga.

Saya menggunakan waktu istirahat itu untuk pergi ke toko, membeli kopi dan beberapa cemilan. Antisipasi jika ngantuk. Tapi anehnya saya tidak merasa ngantuk sampai jam 12 ini. Mungkin karena saking semangatnya🤔.

Saya hanya jalan kaki, karena alfa mart tidak terlalu jauh dari rumah, mungkin hanya sekitar 200 meter kurang lebih.

Setelah itu saya segera membuat kopi, untuk saya dan kakak saya. Tidak tahu kenapa belakangan ini saya jadi suka ngopi, padahal kalau dirumah biasanya hanya minum air putih saja.

Tidak awet, atau saya yang tidak bisa menikmati. kalimat itu yang saya pikirkan ketika baru saja saya buat, 30 menit kemudian kopi itu sudah habis saja. 

Tigapuluh menit kemudian:

Entah gelasnya yang bocor atau bagaimana.

Setelah itu saya segera menulis bab terakhir buku saya, materinya tentang apa yang sudah saya praktekkan hari ini. Targetnya hari ini selesai. Harus selesai malah, harus nglembur juga tidak masalah.

Dan jam setengah empat akhirnya selesai juga materi terakhir itu, yang artinya selesai juga buku saya. Lega sekali rasanya, tidak jadi sampai lembur.

Reminder, hari ini ada briefing sore, untuk review pekerjaan hari ini, seharusnya jam 4, tapi karena pak boss sedang ada acara, ulang tahunnya Vavai, anaknya pak boss yang paling besar. Entah yang keberapa, tapi di brief tadi pagi juga sudah dibahas untuk mengucapkan selamat ultah untuk Vavai. Disuruh japri saja langsung ke orangnya. 

Saya istirahat sebentar, mengistirahatkan mata dan jari tangan yang sudah mulai pegal karena seharian menghadap ke komputer. Saya istirahat sampai brief hari ini dimulai. 

Jam setengah lima, brief pun dimulai, pak boss mengkoreksi beberapa pekerjaan hari ini. Dan membahas saham atau apa itu namanya, yang naik sampai 21% kalau tidak salah.

Pak boss juga memberikan semangat dan ucapan terima kasih kepada seluruh tim atas kinerjanya. Saya tidak tahu tapi semua berterima kasih, mungkin gajian🤔.

Setelah brief selesai berakhir sudah jam kerja hari ini, saya bisa beristirahat. Huftt, mungkin nanti malam saya mau mencari referensi cover, atauu membuat daftar isi saja🤔, entah lah...



Continue reading Hari Ke-58 PKL: Finally!

Tuesday, March 24, 2020

Hari Ke-57 PKL: Tangisan Yang Bikin Pusing

Hari ini work from home masih berlanjut. Jujur saya tidak terlalu suka bekerja di rumah. Tidak ada koneksi internet soalnya. Harus menggunakan hotspot tethering dari HP. Dan itu sangat boros sekali. Banyak kebutuhan saya yang membutuhkan internet. Dan device yang lancar tentunya.

Semua kebutuhan itu bisa didapatkan jika saya pergi ke markas. Tapi masa iya saya sendiri pergi ke kantor. Dan juga satu masalah lagi. Adaptor saya yang rusak, dan harus bergantian dengan Bayu. Jadi ya mau bagaimana lagi.

Semenjak work from home aktivitas pagi saya jadi agak santai. Tidak seperti hari biasa yang harus bangun lebih pagi, mengantri kamar mandi, siap-siap, dan menghadapi lalu-lintas kota Jakarta menuju Bekasi.

Yang bekerja dari rumah tidak hanya saya saja, kakak saya dan istrinya juga bekerja dari rumah. Jadi rumah sudah seperti kantor suasananya. Semua sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Tapi yang paling ketat kantornya mbak saya, meskipun kerja dari rumah harus menggunakan pakaian yang rapi. Padahal saya dan kakak saya hanya menggunakan pakaian biasa. Yaa, kebijakan kantor memang berbeda-beda.

Seperti biasa, pagi jam 8 sudah harus mengikuti briefing online bersama dengan tim yang lain. Menggunakan aplikasi zoom.

Pak boss sudah memberi tahu dari awal kalau briefing akan lebih singkat. Hanya akan membahas hal yang penting saja. Katanya.

Briefing pun dimulai, dan benar langsung membahas hal yang urgent saat itu. Berhubungan tentang client.

Jujur saya merasa bosan, tidak seperti mendengarkan briefing dari pak boss secara langsung yang selalu saya perhatikan.

Briefing pun selesai jam setengah 10. Sama seperti biasanya dong.

Selanjutnya saya berencana untuk menambahkan satu tutorial konfigurasi saja dengan menggunakan ansible, konfigurasi web server, apache2. Saya sudah hafal cara konfigurasi apache2, jadi tinggal membuat script YAML nya. Saya segera mengeksekusi rencana tersebut.

Tapi akhir-akhir ini muncul isu baru di laptop saya, di elementary saya. Jika digunakan untuk pekerjaan yang berat seperti membuka virtual mesin di virtualbox, membuka chrome, membuka aplikasi code, membuka terminal. Seperti itu akan ada black screen di sebelah kiri layar. Tidak sampai memenuhi layar, tapi membuat laptop menjadi lemot. Dan solusinya hanya satu. Merestart komputer atau mematikannya. Itupun harus dilakukan dengan shortcut keyboard, untung saja saya sudah diberi tahu shortcutnya. Untuk merestart Ctrl + Alt + PrintScrn ditahan lalu ketik "risub", untuk shutdown kata risub diganti dengan kata "risuo".

Cara itu diberi tahu oleh mas Ridwan, tapi hanya bekerja untuk linux.

Seharian saya hanya fokus untuk menyelesaikan rencana yang saya buat tadi. Saya berganti menggunakan windows, karena masalah yang tadi saya jelaskan itu datang lagi.

Dan tak lupa dengan godaan ngantuk, kali ini lebih parah mungkin, karena tadi malam saya membantu teman saya dengan masalah blognya. Harus menggunakan script html, jadi ya saya iyakan saja permintaan itu, kebetulan juga semangat untuk belajar coding belum pudar, walaupun belum kesampaian sampai sekarang.

Sebelum jam 12 saya sudah merasakan ngantuk itu, saya menahannya sampai jam 12, lalu kemudian baru tidur. Tapi tidak bisa :(. Anak kakak saya rewel terus, berisik. Saya jadi tidak bisa tidur. Sudah tertidur sebentar tapi bangun lagi karena tangisannya. Pusing rasanya. Jadi waktu istirahat tidak bisa digunakan untuk tidur. Saya lanjutkan saja bekerja, baru nanti saya tidur sebentar kalau anak kakak saya sudah tidur.

Dan yaa, anak kakak saya baru tidur jam 1. Karena sudah tidak tahan saya pun segera menyusul, menyusul tidur maksudnya.

Bangun jam setengah 2. Saya membuat kopi.

Menggunakan windows harus menginstall virtual mesin baru. Jadi ya memakan waktu yang cukup lama, tidak bisa untuk multitasking, jadi ya saya harus menunggu sampai instalasi selesai.

Selesai instalasi harus mengkonfigurasi dulu virtual mesinnya. harus mengatur SSH, harus menginstall ansiblenya, dll. Masalah terjadi ketika sedang konfigurasi SSH. Gagal. Padahal saya sudah berulang kali melakukan konfigurasi SSH, dan ini merupakan yang paling mudah.

Saya pun hanya terjebak disitu, sampai kopi saya habis. Masalahnya dua virtual mesin yang saya gunakan ip nya sama. Lahh kok bisa, padahal kan dhcp dari hotspot saya. Hmmm.

Sudah saya konfigurasi static, masih saja sama. Hmmm, akhirnya saya menyerah, dan memutuskan untuk menulis artikel harian saya saja. Sudah mumet soalnya. Mungkin nanti malam bakal saya perbaiki lagi.

Selesai membuat artikel saya segera membuat laporan, entah apa yang saya tulis, karena seharian saya hanya terjebak dengan dua masalah, Ngantuk dan Virtual mesin yang ngajak ribut.
Continue reading Hari Ke-57 PKL: Tangisan Yang Bikin Pusing

Monday, March 23, 2020

Hari Ke-56 PKL: Postpone

Hari ini Senin, 23 Maret 2020 merupakan hari ke 56 saya PKL di PT Excellent. Pagi ketika saya bangun saya langsung mengecek HP. Di group telegram all Excellent pak boss memberikan pengumuman lagi. Pengumumannya berisi tentang work from home dilanjutkan minggu ini, dan untuk kerja bergantian yang sudah dibuatkan jadwalnya ditunda untuk sementara.

Hasil gambar untuk postpone

Intinya hari ini bekerja dari rumah lagi.

Yahh, padahal saya hari ini sudah berencana untuk mengambil file project saya di kantor. Sebenarnya boleh ke markas, tapi rasanya aneh saja jika pergi ke kantor terus balik lagi. Jadi yaa, mungkin nanti saya bakal menulis dari apa yang saya update 5 hari kemarin. Untung saja saya punya file PDF yang terbaru, jadi mungkin bisa langsung copas saja.

Awalnya ketika membaca pengumuman itu saya sempat ragu bahwa hari ini bekerja dari rumah lagi. Saya sampai berulang-ulang membaca pengumuman yang diberikan pak boss itu. Sampai benar-benar yakin bahwa hari ini WFH lagi.

Hari ini saya persiapan lebih pagi, takut kejadian seperti hari Jum'at kemarin. Saya mulai join room mungkin mulai dari jam setengah delapan. Saya hanya menunggu sampai jam 8.

Sudah jam delapan saya tunggu, sambil menonton youtube. Tapi pak boss belum join ke room. Saya pun membuka telegram, pak boss memberi tahu kalau meeting postpone sampai jam 9. Kebiasaan jelek saya adalah mengabaikan apa yang saya tidak mengerti dan menebaknya. Saat itu saya mengira kalau chat pak boss itu memberi tahu bahwa meeting sampai jam 9. Jadi saya lanjutkan untuk menunggu.

Setelah menunggu cukup lama saya merasa aneh, kalau meeting sampai jam sembilan kenapa sampai sekarang belum dimulai. Saya pun kembali membuka group Excellent, membaca kembali chat dari pak boss itu. Saya pun juga mencari arti kata postpone di google. Ternyata artinya adalah menunda. Hmmmm, jadi gini rasanya tertipu oleh diri sendiri :(

Saya pun memutuskan untuk mulai menulis saja. Tapi saya lupa kalau file iso ubuntu yang ada di windows saya yang dulu tidak saya backup. Yahhh. Tapi saya masih punya filenya di elementary. Tapi zoom tidak bisa dijalankan lewat elementarynya. Hmmmm, ya sudah saya menunggu sampai jam sembilan saja. Sampai meeting dimulai.

Akhirnya meeting dimulai, membahas hal-hal yang penting, dan juga nasehat dari pak boss untuk bekerja dari rumah. Meeting sampai jam sepuluh kalau tidak salah. Saya langsung ganti elementary dan memutuskan untuk menulis menggunakan elementary saja, yang sudah terinstall semua yang saya butuhkan untuk menulis dan bahan menulis.

Saya seharian hanya menulis, karena minggu ini adalah minggu terakhir di bulan maret, yang berarti deadline project saya sudah mau habis juga. Jadi ya hari ini saya fokuskan untuk menulis saja.

Seharian menulis bukan berarti seharian saya bisa mulus menulis. Tentu ada godaan dan gangguan pastinya. Tapi godaan yang paling besar adalah godaan untuk tidur. Sama persisi seperti apa yang dibilang oleh pak boss. Saya pun mencoba berbagai cara untuk tidak sampai tidur. Minum kopi hanya berefek sampai kopinya habis, setelah habis ngantuknya datang lagi.

Musik mungkin berhasil, tapi kalau kelamaan mendengarkan musik pusing rasanya.

Minum air putih, itu yang saya lakukan untuk menunda ngantuk saya. Saya kira tidak berhasil, tapi ternyata berhasil sampai sore saya tidak tergoda oleh kasur yang kelihatannya sangat enak jika digunakan untuk tidur.

Tapi saya tertidur pas saya menulis artikel harian saya. Sudah tidak tahan rasanya. Saat itu sudah jam 4.15 kalau tidak salah. Saya berbaring, tapi malah bablas ketiduran. Saya bangun jam 5, dan langsung melanjutkan menulis artikel hariannya.

Sungguh godaan yang sangat kuat, tapi untungnya bisa menahannya, tapi ketika menit-menit terakhir KO juga.
Continue reading Hari Ke-56 PKL: Postpone

Friday, March 20, 2020

Hari Ke-55 PKL: Pertama Kali Work From Home

Hari ini Jum'at 20 Maret 2020 merupakan hari ke 55 saya PKL di PT Excellent seharusnya. Tapi hari ini sudah mulai berlaku kebijakan baru untuk menyikapi penyebaran virus Covid-19. Kebijakan baru itu adalah bekerja dari rumah/work from home. Bekerja dari rumahnya tidak setiap hari, melainkan di dibagi menjadi dua tim. Tim A dan tim B. Tim A masuk hari Senin dan Selasa, sedangkan tim B masuk hari Rabu dan Kamis. Khusus hari Jum'at semuanya bekerja dari rumah, dimulai dari hari ini.

Hasil gambar untuk work from home

Bekerja dari rumah berarti saya tidak perlu ke kantor, jadi waktu untuk tidur juga bertambah, wkwkwk.

Bangun tidur saya membuka telegram, dan seperti dugaan saya ada undangan meeting online dari pak boss. Dimulai jam 8 pagi. Saya langsung bangun, mandi setelah itu siap-siap untuk mengikuti briefing online itu. Kemarin saya sudah menginstall zoom di Elementary saya, tapi belum saya cek bisa digunakan atau tidak.

Yang saya rasakan pagi ini mungkin hanya rasa kesal terhadap laptop yang sedang saya gunakan...

Lemottt sekali...

Delay saat saya mengklik sampai aplikasi terbuka itu mungkin ada sekitar 2 menitan. Padahal saat itu saya menggunakan Elementary. Dan kondisi saat itu baru saja saya nyalakan. Harusnya kan masih fresh, belum terbebani aplikasi apapun. Membuka aplikasi zoom dan telegram. Begitu terbuka telegram sudah tidak lemot lagi, tapi aplikasi zoomnya yang masih lemot.

Saya copas link invitenya, kalau di Windows link itu bisa langsung berubah menjadi ID room, tapi kalau di Elementary tidak bisa. Saya coba untuk join. Tadaaa... tidak terjadi apapun.

Tidak bisa di apa-apakan aplikasi zoomnya. Di close tidak bisa, mau join juga tidak bisa. Saya tunggu saja, sampai akhirnya kesabaran saya habis. Akhirnya saya matikan paksa laptop saya, dan berganti ke windows saya.

Tapi saat itu sudah mepet. Sudah hampir jam 8. Dan saya masih belum join.

Windows selesai boot, saya segera membuka telegram desktop untuk mencari link invitenya. Dan terjadi lagi. Bahkan kali ini lebih parah. Muncul pesan error yang kalau telegram tidak bisa dibuka karena ada sesuatu yang error. Hmmmmm... Tambah kesal saja rasanya...

Tapi aplikasi zoom berhasil dibuka, tinggal membuka telegramnya untuk mendapatkan link invite. Akhirnya terbuka juga telegramnya. Saya segera mengcopy link invitenya dan mempastenya ke zoom. Akhirnya bisa bergabung juga. Untungnya belum dimulai briefingnya.

Briefing pun dimulai...

By the wayyy, saya memakai hotspot tethering dari HP. Saya hanya berharap tidak terlalu banyak menghabiskan paket data saya.

Disaat briefing sedang berlangsung saya iseng-iseng buka telegram, dan mungkin itu keputusan yang paling buruk yang saya pilih saat itu. Pas saya berpindah ke telegram seketika juga semuanya langsung freeze. Tidak bisa di apa-apakan lagi. Tak terkecuali zoom. Saya pun DC dari roomnya.

Karena sangat kesal saya langsung mematikan laptop saya, secara paksa lagi. Dan join ke briefing menggunakan HP saja. Untungnya tadi sudah saya install aplikasi zoomnya, untuk mengantisisapi kejadian seperti ini.

Briefing selesai, hanya membahas hal-hal yang berurusan dengan kantor saja. Tidak seperti briefing langsung yang biasanya membahas secara keseluruhan.

Tekat untuk install ulang laptop saya semakin bulat saja rasanya. Dan ketika briefing selesai saya langsung mempersiapkan alat untuk menginstall ulang. Hanya sebuah Flashdisk sihh.

Langsung saya buat bootable, lama, sudah jelas. Saya sambil backup data yang sekiranya penting.

Ketika selesai membuat bootable saya langsung menginstall ulang laptop saya. Ketika sudah sampai pada tahap partisi langsung bimbang. Ada file penting tidak ya, yang itu sudah saya backup belum yaa, yang ini sudah saya backup belum yaa.

Dengan agak sedikit ragu saya format partisi windows yang lama saya dan menginstall windows yang baru di situ.

Lama, saya tunggu sambil bermain HP...

Oh iya, saya memilih windows 8. Kalau masih lemot nanti saya pindah lagi ke windows 7. Masih lemot lagi? windows XP :v kalau windows XP masih lemot sih kebangetan.

Selesai menginstall saya mengamati dulu. Ternyata tidak terlalu lemot, hanya sedikit, tapi itu mungkin karena belum diinstall driver. Saya pun langsung menginstall drivernya, lama lagi. Tapi kalau yang ini lamanya keterlaluan.

Saya tunggu sampai ketiduran bahkan, belum selesai juga.

Perihal shalat Jum'at saya memilih untuk tidak shalat dahulu, mungkin menjadi pilihan yang terbaik saat ini. Saya tadi juga melihat berita kalau lebih baik tidak shalat Jum'at terlebih dahulu.

Kesabaran saya pun sudah mencapai batas, saya close aplikasi driverpacknya, saya restart laptopnya dan saya install driver lagi. Dan kali ini cepat, cepat sekali malah, dibandingkan dengan yang tadi. Saya lihat jam sudah jam 2 sore. Uwahhh. Saya tadi ketiduran setelah dzuhur. Cepat sekali sudah jam 2.

Menginstall driver itu tentu masih menggunakan hotspot dari HP saya. Driverpack online. Jadi membutuhkan koneksi internet.

Saya cek habis berapa hari ini. Saya bengong melihat paket data yang sudah saya habiskan hari ini, habis 4.17 GB. Tadi saya cek masih 8 GB, sudah habis 4 GB, berarti tinggal 4 GB kurang. I need wifi!

Selanjutnya saya lanjutkan untuk menginstall beberapa aplikasi, office, github desktop, etc.

Ngomong-ngomong github, kemarin saya lupa untuk meng commitnya. Jadi ya file yang terupdate masih ada di Windows yang terinstall di VM. Saya hanya punya file pdfnya. Saya punya ide untuk mengubahnya ke file doc, tapi setelah saya cari-cari di google, yang berubah hanya beberapa halaman, kalau mau full mengubahnya harus berlangganan, atau apalah itu. Hmmm...

Sudah jam 3 ternyata, saya bingung mau menulis artikel harian atau tidak, karena kan hari ini saya dirumah, tidak pergi ke kantor. Tapi saya pikir mungkin lebih baik menulis saja. Melampiaskan semua emosi di tulisan, mungkin bisa menjadi lebih baik, hehe. Atau mungkin bisa dibilang curhat.

Saya pun menulis...

Oh iyaa, jika dirumah itu ada gangguan, gangguan kecil. Anak kakak saya yang masih kecil, baru 2 tahun april nanti. Mengganggu, namanya juga anak kecil, tapi saya menjadi terganggu. Tidak bisa fokus ke laptop saya. Diganggu terus soalnya.

Akhirnya artikel harian selesai, segera saya upload. Lanjut membuat laporan, hanya sedikit, karena kebanyakan saya hanya mengurusi laptop saya.

Saya pun menulis apa adanya...

Work From Home pertama yang adanya cuma bikin kesal sama tekor, tekor paketan...
Continue reading Hari Ke-55 PKL: Pertama Kali Work From Home

Thursday, March 19, 2020

Hari Ke-54 PKL: Sendiri!

Hari ini Kamis, 19 Maret 2020 merupakan hari ke-54 saya PKL di PT Excellent Infotama Kreasindo. Salah satu perusahaan ESP ( Email Service Provider) yang ada di Indonesia, atau malah satu-satunya, saya tidak tahu. Hari ini saya berangkat PKL sendiri, Bayu tidak masuk, sakit katanya. Padahal dia sudah bersiap-siap, sudah rapi. Tapi ketika ingin berangkat dia bilang kalau dia tidak bisa berangkat, sakit perut dan sakit kepala katanya.

Hasil gambar untuk alone typography

Saya berangkat sendiri, aneh rasanya. Biasanya di belakang ada orang dan saat itu saya hanya sendiri. Rasanya lebih enteng.

Perjalanan pun rasanya jadi lebih cepat. Saya berangkat jam 7 kurang 10 dan sampai kantor sekitar jam 7.15. Lebih cepat 5 menit dari biasanya. Padahal lalu lintas sama seperti biasanya. Saya juga tidak terlalu ngebut membawa motornya, menurut saya sihh.

Sampai di kantor baru ada bang Gun. Sebenarnya saya bingung manggil "mang" atau "bang". Saya tidak tahu, saya hanya mendengar karyawan lain yang memanggilnya. Tapi kedua panggilan itu hampir sama jika diucapkan, hanya berbeda satu huruf saja.

Di kampung panggilan yang sangat familiar hanya mas, mbak, pak, buk, pakde, bude, mbah. Hanya itu yang sering saya gunakan untuk memanggil seseorang. Rasanya aneh saja memakai panggilan seperti bang, mang, apalagi "om". Anehh sekali rasanya jika memanggil dengan sebutan "om" itu. Di kantor sendiri ada dua orang yang biasa dipanggil om, yaitu om Akoy dan om Ahmad. Saya tidak bisa bilang om, maka saya memanggilnya dengan panggilan mas. Saya tidak tahu itu pantas atau tidak, tapi ya mau bagaimana lagi.

Datang saya langsung duduk di depan, menunggu sampai karyawan yang bertugas di depan datang. Baru setelah itu saya membantu tugasnya mang Gun.

Saya menunggu sambil bermain HP, mengecek telegram. Tidak ada telegram yang penting. Jadi saya hanya lanjut membuka sosmed. Membuka blog dan email nanti saja lewat laptop, kurang puas kalau membukanya hanya lewat HP.

Akhirnya mbak Indah datang, saya pun segera kebelakang, berniat untuk mengerjakan tugas yang biasanya dikerjakan Bayu dan juga saya sendiri. Langsung saya keatas. Tapi ternyata sudah dibereskan mang Gun tugasnya, ya sudah saya hanya mengerjakan tugas rutin setiap pagi saya saja.

Setelah selesai saya cuci tangan dahulu, karena habis memegang hal yang lumayan kotor. Cuci tangan, padahal pagi tadi pas saya datang saya langsung memakai hand sanitizer. Tapi yaa biar tambah bersih saja, kan juga habis bekerja yang lumayan kotor.

Setelah itu saya baru duduk di tempat saya, membuka laptop. Karyawan pun mulai berdatangan. Dan menanyakan bayu kemana. Kecuali mas Afandi yang bertanya sakit apa. Mungkin tadi pagi Bayu sudah japri mas Fandi kalau dia tidak masuk karena sakit. Jadi mas Fandi tahu kalau Bayu sedang sakit dan tidak masuk.

Saya menggunakan Elementary lagi setelah sekian lama saya memakai Windows untuk mengerjakan project buku. Mungkin kalau memakai Elementary bisa sedikit lancar, karena saya yakin jika Elementary lebih ringan dibandingkan dengan Windows. Tapi tetap saja ujung-ujungnya saya gunakan Elementary itu untuk meremote Windows yang ada di VM, jadi ya sama saja sebenarnya. Saya masih pakai Windows untuk mengerjakan buku.

Saya suka Elementary karena enak kalau dipakai untuk multitasking. Shortcut keyboardnya juga menurut saya sangat mendukung untuk multitasking. Dan yaa, benar saja laptop saya berjalan agak lebih cepat dari biasanya ketika pakai Windows. Saya suka linux😀

Saya menghidupkan Windows saya dan langsung meremotenya lewat Elementary menggunakan aplikasi Remmina, saya sudah belajar itu sebelumnya, jadi ya bukan masalah lagi.

Ada satu kelebihan lagi, selama saya meremote tidak ada kata DC diantara laptop saya dengan Windows yang ada di VM. Lancar-lancar saja ketika saya gunakan. Tapi ada bagian yang di cut. Grafiknya jadi hanya hitam, untuk memaksimalkan kecepatannya. Seperti ini,

Saya pakai windows juga ada alasan tersendiri. Alasannya karena saya tidak bisa menggunakan git langsung di terminal linux, saya sudah membaca-baca, tapi tidak bisa. Padahal saya sudah melakukannya sesuai dengan tutorial yang ada di google. Saya juga sempat membaca buku yang dikerjakan oleh Bayu, yang soal git. Tapi sama saja, sama seperti yang ada di tutorial di google. 

Setelah persiapan selesai saya langsung mengecek email dan blog saya. Ada balasan email dari pak boss, saya  pun membalasnya juga. Setelah itu baru mengecek blog saya. Membalas komentar teman saya, teman satu kelas, dia juga PKL di Jakarta, kalau tidak salah nama PTnya PT Comnet. Kalau tidak salah. 

Setelah itu saya langsung membuka file project saya lagi. Sebelum itu saya juga sudah mencoba untuk meremote repository github mulik saya langsung lewat terminal di Elementary, tapi sama saja, tidak bisa. 

Membuka file project, dan mulai memikirkan akan bagaimana saya memulainya hari ini. Saya pun membaca sudah sampai mana buku saya. Terakhir saya sudah sampai module. Saya memutuskan untuk menjadikan materi ini materi yang terakhir. Karena sampai disini saja Ansible juga sudah bisa digunakan, tapi hanya fitur dasarnya saja, sesuai dengan judulnya. Panduan Dasar Ansible. Saya memutuskan untuk mengcut karena juga saya belum membuat cover, daftar isi, kata pengantar, etc. Dan waktu yang juga terbatas. Tidak saya sangka sebelumnya jika membuat buku bisa sampai se mumet ini🙃.

Saya menulis sampai ada telegram dari mbak Fitra. Akhirnya yang ditunggu sekian lama datang juga. Tapi masalahnya tugas kali ini untuk membeli materai, saya tidak tahu tempatnyaaaa, yang tau Bayu, yang diajak keliling waktu itu Bayu soalnya. 

Saya pun bertanya dimana tempat membelinya, dan mencarinya di maps. Hanya itu jalan keluar satu satunya. Mau tanya arahnya nanti malah bingung sendiri, mending pakai maps saja. Mas Fandi pun bilang saya disuruh hati-hati karena banyak polisi, itu menasehati atau menakut-nakuti sebenarnya,

Saya pun berangkat dengan menggenggam HP ditangan saya, sebagai panduan. Luruss, belok kiri, lampu merah pertama masih lurus, baru lampu merah kedua belok kekanan, lurus lagi, belok kiri, sampaiii. 

Pertama kali sampai saya bengong lihatnya. Ini kantor pos atau apaaa, besar sekaliii. Kantor pos di kampung saya tidak sampai sebesar ini, untuk parkir saja harus melewati portal otomatis, yang harus memencet untuk mendapatkan tiket parkir itu. Parkir diarahkan oleh penjaga parkir. 

Setelah itu saya masuk kedalam kantor. Makkk, besar sekaliii. Saya bingung, tengak tengok, tidak ada satpam, saya pun pergi ke bagian seperti meja resepsionis tapi panjanggg sekali, panjang tapi dibagi sampai 11 kalau tidak salah. Saya pergi ke nomor satu. Jujur saya takut salah dan takut jika sampai dikira mau mencuri atau apa karena tingkah saya yang aneh. Pergi ke nomor satu, ada pelayannya, tapi hanya diam, padahal tahu kalau saya sedang disitu. Saya pun bertanya, kalau mau beli materai kemana. Mas-mas penjaga itupun menjawab harus ke nomor 7. Ya sudah saya langsung menuju ke nomor 7, antri. Setelah mengantri saya langsung ngomong ke mbak-mbak penjaganya. Mau beli materai. Dia pun menjawab jika mau beli materai pergi ke nomor 9. Hmmm,

Saya pun pergi ke nomor sembilan, antri lagi, tau begitu saya langsung menuju ke nomor 9, mungkin saya menjadi yang pertama kalau langsung menuju ke nomor 9. 

Antri cukup lama,

Akhirnya giliran saya datang juga. Saya pun bilang kalau mau beli materai. Awas saja kalau sampai bilang harus ke no.. untuk beli materai. Tapi untungnya tidak. Dia langsung bertanya mau beli berapa. Saya pun menyampaikan pesanan mbak Fitra tadi, sama persis seperti apa yang dibilang oleh mbak Fitra. 

Pesanan segera diproses, cuma materai jadi cepat.

Selesai membeli materai saya langsung kembali ke kantor, lewat jalan yang tadi. Agak takut saya, takut kalau lewat jalan satu arah. Takutnya kalau saya sampai salah dan ketemu pak polisi. Bisa dimarahi habis-habisan saya. Ditambah lagi jalanan itu sepi, dan tidak ada pengendara lain yang searah dengan saya. Huftt....

Akhirnya sampai di kantor dengan selamat sentosa, tidak ada aral suatu apapun, wkwk.

Saya langsung memberikan materai itu kepada mbak Fitra, dan langsung mencatat pengeluaran yang baru saja di buku biasanya. 

Saat itu sudah jam setengah 12, sudah hampir waktunya untuk istirahat. Di perjalanan sempat terpikir untuk sekalian membeli makanan untuk makan siang. Tapiiii... maybe bad idea, saya disuruh kemana, mampirnya kemana. Jadi saya langsung gas menuju ke kantor.

Setelah tugas dari mbak Fitra selesai saya langsung kembali ke tempat saya, melanjutkan menulis buku, pengennyaaa...

Tapi saat itu sudah hampir istirahat, jadi sudah tidak bisa konsen menulis lagi. Saya pun hanya browsing di internet, hanya browsing asal saja, mencari hal hal yang menarik.

Kepala saya pusing, sudah saya rasakan dari tadi, dan juga saya merasa ada yang tidak beres dengan perut saya. Begitu jam 12 saya langsung mengambil posisi tiduran, masih di tempat saya. Tadi juga sempat diingatkan mas Ridwan jika sedang pusing berobat, jangan dipaksakan. Dan ya saya masih memaksakan untuk menulis buku. 

Hanya rebahan, mas Ridwan pun mengingatkan untuk makan. Saya bilang nanti saja, kan juga waktu istirahat juga masih panjang. Sekitar 15 menit saya pada posisi itu. Saya pun bangun, mau beli makanan. Hari ini jatah uang tinggal 30k, tadi 20k sudah melayang untuk uang bensin, saat membeli materai tadi. Saya pun sudah berencana untuk membeli kopi yor, lagi pengen rasanya. Jadi uang makan hanya tinggal 10k jika ingin beli kopi. Saya pun beli ayam ippo lagi, yang harganya 10k, pass. 

Makan siang pun dengan menu ayam, ayam goreng ippo. 

Selesai makan saya disuruh mang Gun untuk membelikan nasi, nasinya habis, dan masih ada dua orang yang belum makan, mas Afandi dan mas Andes. Saya pun segera membelikannya, di warteg terdekat. Saya disuruh mang Gun, biasanya sih dia yang beli nasi, tapi saat itu dia sedang makan, jadi menyuruh saya. Setelah membeli saya segera memberikannya kepada mas Afandi, kelihatannya juga sedang menunggu nasinya. 

Saya kembali ke tempat duduk, mengambil botol setelah itu mengambil air saya duduk di tempatnya mas Afandi, yang dekat dengan AC, ya saya memang kegerahan saat itu. Saya seperti itu sampai waktu istirahat kurang 5 menit lagi habis, saya segera menuju ke kopi yor untuk membeli kopi. Saya mencoba membeli kopi susu gula jawa, kesukaannya mas Ahmad. Setelah itu saya segera duduk kembali ke tempat saya, langsung melanjutkan menulis buku. 

Saya menulis sampai jam setengah 3, sudah saatnya untuk menulis artikel harian. Saya pun segera menulis. 

Menulis sambil menyeruput kopi yang saya beli tadi, saya awet-awet kopi itu, biar awet sampai pulang. Biar awet gak ngantuk juga tentunya.

Saat sedang menulis, karyawan lain pada heboh, menghebohkan apa gitu, intinya makanan. Sebenarnya sudah dari tadi siang mungkin, tapi itu puncaknya, dan akhirnya makanan itupun dibuat. Mas Ridwan yang korban uang (padahal dia sedang puasa), mas Riski yang membeli telur, mas Irul yang mengeksekusi, mas Dhen seksi dokumentasi, wkwk. 

Heboh sekali, membuat saya tidak bisa fokus menulis. Ditambah lagi kepala dan perut saya yang rasanya malah tambah sakit. 

Menulis saya pun terganggu, padahal ada banyak yang ingin saya tulis hari ini. 

Makanan pun jadi, semua tim pergi keatas untuk menikmatinya, kecuali saya dan mas Andes, saya sibuk menulis, mas Andes pun sepertinya juga sibuk menulis. Oh iyaa, dia duduk di sebelah saya hari ini. Atis(dingin) katanya. 

Saya pun bisa agak sedikit fokus menulis, tapi tetap saja tidak selesai. Sampai saatnya untuk pulang tiba. Saya memutuskan untuk mengerjakannya di rumah saja. Mau lembur juga kondisi tidak memungkinkan jadi ya saya langsung pulang. 

Di jalan saya baru ingat kalau file project saya belum saya update ke repository github saya. Yahhh, sepanjang jalan isinya hanya kekecewaan yang amat sangat. Padahal besok sudah mulai work from home. Hmmmm, besok mau apa kalau filenya ada di windows yang ada di VM, masak iya harus ke kantor duluu. Hahhhh, careless!


Continue reading Hari Ke-54 PKL: Sendiri!

Wednesday, March 18, 2020

Hari Ke-53 PKL: Briefing Online

Hari Rabu ini merupakan hari ke 53 saya PKL di Excellent. Tepatnya pada tanggal 18 Maret 2020. Hari ini masih seperti biasa, saya berangkat jam 7, di sepanjang jalan fokus ke depan, sampai di kantor sekitar jam 7.30 atau setengah delapan. Mas Irul sudah datang dan sedang sarapan di sofa depan. Saya langsung ke dalam melepaskan jaket saya, berdiri di depan AC untuk mengeringkan keringat, setelah itu melakukan kegiatan rutin setiap pagi, membantu bang Gunawan. 

Setelah kegiatan rutin itu selesai saya langsung duduk di tempat duduk saya, awalnya hanya membuka browser, tapi saya disuruh Bayu untuk membuatkannya bootable. Saya pun membuatkannya, dengan laptop saya dan juga flashdisk saya juga, kecuali file isonya, bayu yang download sendiri. 

Karyawan yang lainnya pun sudah mulai berdatangan, tak terkecuali mas Ridwan. Dia datang sambil berkata sesuatu, saat itu saya sedang fokus ke laptop saya, saya tidak tahu apa yang dikatakan mas Ridwan tadi. Bayu yang lebih dekat saja tidak tahu, jadi saya kembali fokus ke laptop saya. Harusnya saya tadi bertanya kembali kepada mas Ridwan, tapi saya saat itu mengira kalau itu hanya sekedar sapaan. 

Berlanjut, sampai mas Ridwan mendatangi kami lagi, dia melihat dan bertanya, "sudah siap?". Saya pun bingung, sudah siap apa maksudnya. Dia pun kembali bertanya apakah sudah menginstall aplikasi zoom. Saya pun langsung tahu maksudnya, saya sudah membaca telegram di all Excellent, membahas soal briefing online menggunakan aplikasi zoom. Jadi mas Ridwan tadi menyuruh kami untuk menginstall zoom di laptop. Hmmmm, mas Ridwan pun kelihatan sedikit kesal dengan kami, dan memberikan sedikit nasehat, jika instruksi tidak jelas maka tanyakan lagi. 

Hasil gambar untuk zoom


Saya pun buru-buru menginstall aplikasi zoom tersebut. Buru-buru tapi laptop saya tidak bisa diajak kompromi, maunya lemot terus. Kali ini sambil diawasi mas Ridwan, hmmmm, semakin tidak fokus jadinya. 

Lamaaa sekali rasanya, padahal aplikasi itu lumayan kecil menurut saya. Installernya saja hanya 10mb, tapi laptop saya yang lemot. Padahal saat itu saya hanya membuka browser chrome, rufus, dan file manager. Itupun sudah sangat lemot sekali. 

Selesai, tinggal join ke room yang dibuat oleh pak boss. Tantangan lagi, harus membuka telegram karena link invitenya ada di group all. Saya klik aplikasi telegram, mungkin selang 2 baru terbuka aplikasinya. Setelah terbuka saya mengklik link invitenya, dan terulang lagi, selang kira-kira 2 menit baru terbuka lagi. Tapi terbuka ke browser lagi dan terbuka ke link download yang saya gunakan tadi, lahh. 

Saya pun membuka aplikasi zoomnya, saya klik join, lemot lagi. Setelah terbuka saya copas link itu ke aplikasi itu, link itu langsung berubah menjadi id roomnya, langsung saya klik join. Akhirnya bisa juga. 

Problem belum selesai, kali ini masalahnya adalah jaringan yang tidak stabil yang berakibat aplikasi itu reconnecting terus, bukan hanya saya yang mendapat masalah seperti itu, tapi hampir semua tim. Sampai tiba-tiba semuanya DC, tak terkecuali pak boss. 

Tak lama reconnecting kembali, pak boss pun bilang untuk menggunakan hotspot tetring. Saya segera menghidupkanya di HP saya, saya sudah mengira kalau bakal habisan data banyak. 

Briefing pun dimulai...

Lama sekali...

Selesai sekitar jam 10 kalau tidak salah, 

Tapi mengikuti briefing di Excellent itu selalu seru, tidak membosankan dan juga tidak terlalu tegang seperti yang saya pikirkan sebelum masuk PKL ke PT Excellent ini. 

Banyak yang dibicarakan, mulai dari rencana hari Jum'at itu sampai rencana work from home. 

Saya juga disebut ketika ada pekerjaan untuk mas Raihan, mengambil server diii..., dimana saya tidak tahu, yang jelas saya disuruh untuk menemani mas Raihan. 

Setelah briefing selesai saya langsung meremote Windows saya dan mulai bekerja, menulis buku. Oh yaa dan sekaigus melakukan praktek tentunya. 

Oh iya, saya setelah itu langsung mematikan hotspot saya, dan langsung mengecek habis berapa kuotanya. Saya pun bengong, melihat habisnya kuota yang saya gunakan hotspot tadi. Hampir 1 GB. Waawww, kalau work from home begini terus paketan saya bisa habis untuk mengikuti briefing saja. Ya sudah lah, itu urusan nanti. 

Saya menulis sampai waktu istirahat datang, Saya sudah memikirkan mau makan apa siang ini. Saya ingin makan ayam ippo saja, pengen soalnya. Saya pun langsung bergegas membeli ayam ippo itu. Di jalan saya sambil tengak tengok siapa tahu ada makanan lain yang bisa dicoba. 

Setelah membeli saya langsung kembali ke kantor dan segera makan siang bersama tim yang lain. Bayu masih dengan warteg tercintanya.

Setelah makan saya hanya beristirahat, sambil menonton youtube di HP. Merefresh pikiran, hehe.

Selesai istirahat saya langsung kembali menulis buku saya. Kali ini saya melist terlebih dahulu apa saja yang akan saya tulis baru saya praktekkan. Selama ini saya membaca dulu baru praktek baru ditulis, rasanya lama sekali. Jadi kalau sudah di list tinggal dipraktekkan, jika memang tidak bisa saya praktekkan baru saya hapus dari list, wkwk.

Saya menulis dan praktek sampai jam setengah 3. Baru setelah itu saya menulis artikel harian. Tidak ada tugas lagi dari tim yang lain, hmm.

Saya pun segera menulis artikel harian. Pada saat menulis pun tidak ada tugas dari tim lain. Jadi yaa saya berharap bisa selesai tepat waktu. 

Dan benar saja, sekitar jam 4.15 saya sudah selesai, tinggal menulis laporan untuk dikirimkan ke pak boss saja, setelah itu langsung pulang. 

Saya pun segera menulis laporan itu. Hanya sedikit laporan yang saya tulis, hanya ada 5 point. Biasanya bisa sampai 8 point. 

Setelah menulis laporan selesai saya langsung beres-beres, kebetulan juga sudah jam setengah 5, sudah saatnya untuk pulang. 

Saya bersalaman kepada seluruh tim, berpamitan untuk pulang dan langsung pulang.
Continue reading Hari Ke-53 PKL: Briefing Online

Tuesday, March 17, 2020

Hari Ke-52 PKL: Mati Listrik

Hari ini Selasa , 17 Maret 2020 merupakan hari ke 52 saya PKL di Excellent. Pagi ini saya berangkat jam 7 seperti biasa. Di sepanjang  perjalanan saya hanya bengong, saya lupa apa yang saya pikirkan tadi, kangen rumah mungkin🤥. Sabar, satu bulan lagi saya sudah bisa kembali ke rumah kesayangan saya😋.

Hasil gambar untuk mati listrik animasi
Image source: google

Sampai di kantor saya sudah melihat motor mang Gun dan mas Andes, itu artinya mereka sudah datang. Mas Irul dan mas Riski kunjungan keluar kantor jadi mereka tidak datang.

Begitu sampai saya langsung masuk ke dalam, pintu tidak dikunci mas Andes sedang duduk di sofa depan. Saya langsung duduk di sampingnya. Mengobrol sedikit tentang briefing kemarin dan juga tentang Covid-19 tentunya. Mas Andes bertanya tentang briefing karena kemarin dia tidak masuk, KO katanya setelah mengurusi training penuh selama satu minggu, tidak heran sihh, wkwk.

Saya sambil membuka HP, ada telegram dari pak boss, dia mengutipkan bagian artikel saya kemarin, ada yang typo di kalimat yang dikutip itu.

Saya pun membalasnya dan segera memperbaiki kata yang typo itu, menggunakan HP saat itu juga. Saya punya aplikasi blogger, kemarin saja saya mengerjakan artikel harian lewat aplikasi tersebut. Kekurangannya tidak ada spell checking jadi kalau typo tidak ketahuan.

Setelah mbak Indah dan mbak Alifa datang saya langsung ke belakang, mengambil botol minum dan berniat mengisinya. Ketika menekan dispensernya tidak keluar air, saya mencoba menggoyangkan galonnya ternyata kosong.

Saya langsung ke depan untuk mengambil galon cadangan. Untuk mengganti galon yang habis itu.

Ketika saya ingin mengelap galon itu saya membuka tisu bawaan dari galon itu, harusnya kan basah. Lahh saya terkejut ketika sudah membukanya ternyata tisunya kering. "lahh kok kering". Disusul tertawa dari mas Fajar, dia juga mau mengambil air minum. Saya pun mencari tisu yang lainnya, ada di laci tepat di depan saya. Saya pun segera mengganti galonnya.

Selesai mengganti saya langsung mengisi botol minum saya, berdiri di depan AC sebentar. Setelah itu saya kembali ke tempat duduk saya.

Saya langsung mempersiapkan semua alat saya, seperti biasa. Setelah itu baru mulai bekerja.

Saya juga mempersiapkan virtual mesin saya, hari ini saya akan praktek untuk bahan penulisan jadi ya memerlukan vm yang lumayan banyak, mungkin 3. Saya pun menghidupkan vm saya yang lama berharap masih dapat digunakan dan tidak ada yang eror.

Ohh iyaa, sebelum itu saya menambahkan harddisk pada windows remote saya, karena penyimpanannya kurang kalau digunakan untuk sehari-hari.

Setelah itu saya membuka website dokumentasi Ansible dan mulai praktek terlebih dahulu. Mungkin praktek beberapa terlebih dahulu baru melanjutkan menulis. Mulailah praktek.

Selesai melakukan praktek saya langsung menulis menulis script yang sudah saya praktekkan tadi, saya praktek hanya untuk membuktikan jika script itu berfungsi, sama saja bohong jika saya hanya menulis tapi tidak tahu kebenarannya.

Menulis sampai saya merasa sudah sangat lama, dan benar saja saat itu sudah jam setengah sebelas, sudah 2 jam setengah saya memandangi laptop saya. Pantesan sudah lumayan capek mata saya. Saya pun beristirahat sebentar mencari hiburan, membaca beberapa artikel di feedly.

Membaca sekarang sudah menjadi semacam hiburan untuk saya, jadi yaa sudah menjadi kebiasaan.

Setelah membaca beberapa artikel saya berniat untuk menulis kembali. Bayu berbicara, dia menyuruh saya untuk mendownloadkan file iso Windows 7. Dia mau upgrade BIOS katanya, jadi ya saya downloadkan saja dari server VM, server VM juga bisa untuk mendownload file isonya, lumayan lengkap, dan juga kecepatan downloadnya jadi lebih cepat.

Saya pun mendownloadnya. Ini berefek kepada remote desktop saya, jadi agak sedikit laggy, saya pun akhirnya menunggu sampai filenya selesai didownload. Lumayan cepat, 10 mb/s, tapi naik turun, 10 mb/s merupakan kecepatan tercepat. Terendahnya mungkin hanya 1 mb/s.

Selesai mendownload saya langsung menguploadnya ke server FTP yang saya buat, saat itu saya downloadnya di windows remote saya jadi saya perlu memindahkannya ke laptop saya. Menggunakan FTP. Mengupload lagi, dan kemudian mendownload lagi ke laptop saya. Hmmm, mungkin tadi lebih baik jika saya langsung mendownloadnya ke laptop saya saja, tapi kemungkinan laggy jadi semakin besar.

Kemudian setelah itu baru saya buatkan bootable menggunakan flashdisk saya juga.

Windows remote saya tiba-tiba DC, dan entah kenapa pembuatan bootable terasa sangat lama sekali. Saya pun mencoba merestart laptop saya, mungkin hanya karena laptop saya. Merestart pun mungkin menjadi salah satu solusi. Saya sudah berencana ingin downgrade laptop saya, mungkin akan menjadi lebih lancar.

Selesai merestart sama saja ternyata, tapi lebih mendingan. Saya langsung membuat ulang bootable itu, saya biarkan saja. Saya sambil meremote kembali windows saya dan mulai bekerja kembali.

Waktu istirahat pun datang, saya lihat bootable yang tadi saya buat sudah selesai, saya pun memberikannya ke Bayu. Saya pun mulai memikirkan mau makan apa saat itu, sebenarnya sudah dari tadi saya memikirkannya. Saya pengen makan ippo seperti kemarin, ayam dan murah, lebih murah dari saya makan di warteg, lebih enak malah.

Saya pun keluar dan sudah memutuskan untuk membeli ippo saja. Tapi melihat keadaan motor saya yang berada paling depan, susah untuk mengeluarkannya, saya pun mengurungkan niat untuk pergi membeli ippo dan langsung berjalan kaki ke warteg. Hmmmm, dasar aku...

Kembali ke kantor setelah makan, saya bermain game sebentar, untuk merefresh otak saya, ingin melupakan masalah yang ada sebentar. Dari pada jengkelnya ke dunia nyata mending ke game saja :v

Setelah saya rasa cukup, dan juga waktu istirahat juga sudah selesai, saya kembali ke pekerjaan saya. Sudah saya rencanakan kalau saya mau melanjutkan menulis buku terlebih dahulu sebentar setelah itu baru menulis artikel harian, jam 2.

Mulailah menulis buku, tak tik tak tikkk......

Sedang menulis buku tiba-tiba listriknya mati, dan yaa windows remote saya pun juga ikutan mati, karena servernya kan juga mati. Untung saja filenya sudah saya save, jadi aman. Yang saya takutkan malah windows saya yang crash seperti kejadian mati lampu beberapa minggu lalu. VMnya jadi error, invalid.

Banyak yang mengira kalau ada pemadaman listrik. Tapi kan tidak ada angin tidak ada hujan. Mas Fandi pun mengecek, dan menemukan masalahnya. Pulsa listriknya habis alias entek alias kentekan. Mas Fandi pun menyuruh mang Gun untuk beli pulsa listrik, saya menunggu sambil bermain HP, memandangi laptop saya saja sudah malas rasanya untuk memakainya, lemot.

Cukup lama menunggu akhirnya listrik kembali menyala, saat itu sudah saatnya untuk menulis artikel harian. Langsung saja saya menggunakan laptop saya, mencoba mengakses VM server lagi. Tapi tidak bisa. Akhirnya saya menggunakan laptop saya untuk menulis artikel harian.

Sebenarnya ketika digunakan untuk menulis tidak terlalu lag, hanya saja jika digunakan untuk multitasking langsung terasa lagnya. Saya pun hanya membuka aplikasi browser saja, mencoba untuk meminimalisir multitasking agar tidak terlalu lag.

Saya menulis sambil memikirkan tugas, kenapa hari ini saya tidak mendapat telegram tugas. Saya pun memikirkannya sepanjang menulis, dan sampai menulis selesai tidak ada tugas dari satupun dari tim lain. Mungkin salah paham yang waktu itu masih berlanjut, saya pun merasa bersalah telah menulis artikel itu.

Selesai menulis sekitar jam 4, saya langsung membuat laporan saya untuk hari ini, mungkin akan menjadi laporan yang singkat karena tidak ada tugas tambahan dari tim lain.

Setelah selesai menulis laporan pas sekali waktunya untuk pulang, karena semua tugas saya juga sudah selesai, saya langsung beres-beres dan persiapan untuk pulang.

Berpamitan kepada seluruh tim kemudian pulang.


Continue reading Hari Ke-52 PKL: Mati Listrik

Monday, March 16, 2020

Hari Ke-51 PKL: Kesana!

Hari ini merupakan hari ke 51 saya PKL di Excellent, tepatnya pada hari Senin 16 Maret 2020. Sekarang sudah waktunya untuk mempercepat pengerjaan tugas yang belum selesai. Karena sudah tugas masih banyak yang belum selesai, kemarin saja saya sudah ditanya sama mas Ridwan progress buku sudah sampai mana, dan disuruh untuk segera diselesaikan. Ini bulan terakhir waktu untuk mengerjakan buku, karena bulan depan sudah harus fokus pada pembuatan laporan PKL saya.


Hari ini semangat saya untuk menyelesaikan buku pun berkobar, dari rumah sudah memikirkan apa yang mau saya tulis nanti. Di sepanjang perjalanan pun juga begitu. Saya berangkat dari rumah seperti biasa jam 7. Sampai di kantor masih sepi, hanya mang Gun yang baru datang. Saya menunggu diluar, Bayu mengetuk pintu, pintu saat itu dalam kondisi terkunci dari dalam. 

Tak beberapa lama setelah itu mang Gun datang dan membukakan pintu. Saya langsung masuk, ke tempat duduk dan membuka jaket saya, gerah rasanya, padahal ini pagi. Saya kebelakang seperti biasa, mencuci muka. Setelah itu saya langsung mencoba untuk mendinginkan badan, mengambil beberapa tisu dan berdiri di bawah AC sambil mengelap muka yang basah, dan juga bagian-bagian yang basah. 

Tidak lama saya di situ, saya langsung ke depan, menjaga depan, lungguh ning sofa ngarep karo dolanan HP. Karena saat itu belum ada yang datang selain kami bertiga. Saya membuka email dan blog saya. Ada balasan email dari pak boss Vavai, ucapan terima kasih dan ada tambahan "baru kali ini laporannya panjang". Saya berfikir sebentar, lalu membuka laporan saya yang kemarin-kemarin, membacanya, membandingkannya sama yang kemarin saya kirim, yang di balas seperti itu oleh pak boss. 

Saya lihat tidak terlalu banyak perbedaan dari laporan saya yang sebelumnya sama yang kemarin. Malah ada yang jumlahnya lebih banyak. Saya bingung balasnya gimana, jadi ya saya hanya membacanya dan tidak membalasnya.

Sudah datang mbak Indah, tidak lama setelah itu mbak Alifa yang datang, saya langsung kembali ke tempat duduk saya lagi dan mulai mempersiapkan peralatan. Laptop, keyboard, mouse, dan lain-lain.

Setelah itu saya lanjut dengan menyalakan windows yang ada di VMware, meremotenya dan langsung mulai bekerja. 

Semangat yang tadi pagi belum hilang, jadi saya langsung membuka file project saya. Terakhir saya baca sudah sampai pada macam-macam module. Bingung saya cara menjelaskannya bagaimana, karena saya hanya tahu beberapa, itu pun sangat terbatas. Padahal di website dokumentasi banyak sekali modulnya. 

Saya pun mulai menulis apa yang saya ketahui terlebih dahulu, baru setelah buntu saya mencari referensi lain.

Menulis, tak tik tak tik.....

Saya sudah membuka semua, kecuali satu, telegram. Saya lupa membuka telegram di desktop, jadi saya tidak mendapat notifikasi jika ada telegram masuk dari salah satu tim. Benar saja ketika saya sedang menulis saya mendapat telegram dari mas Afandi, saya disuruh untuk mengantar mas Afandi. Saya diingatkan bayu untuk membuka telegram.

Saya langsung ke depan, menemui mas Afandi bertanya ingin di diantar kemana, saya langsung disuruh keluar dan mengeluarkan motor. Ketika jalan saya masih belum dikasih tahu mau kemana, dia hanya berkata "kesana". Di perjalanan saya bertanya mau kemana sebenarnya, karena belum jelas tujuannya kemana jadi saya agak ragu, hanya berjalan pelan. Akhirnya dia menjawab, mau ke ATM katanya. Yoshh akhirnya jelas, saya pun jadi agak cepat membawa motornya.

Sampai di ATM, mas Fandi langsung masuk, mengambil uang, keluar lagi, saya kira sudah, tapi masih lanjut lagi perjalanannya. Kali ini pun sama, mas Fandi hanya berkata "kesana". Saya hanya menurut, dan langsung menuju ke arah yang ditunjuknya. "Lurus", "kiri", "harusnya tadi ke situu, yaudah lurus aja", "kiri", "lurus aja", "nanti yang belok ke yang ada merah-merahnya itu".

Sampai juga akhirnya, ternyata mas Fandi mengarahkan ke tempat seperti pasar, tapi didalamnya apotik semua, saya sudah membaca tempat apa itu, tapi lupa :p.

Berkeliling, mencari masker dan hand sanitizer. Akhirnya menemukan yang cocok. Saya lumayan terkejut karena masker 1 pack harganya sampai 300 ribu. Dan juga stoknya terbatas, kami saja harus berputar-putar sampai menemukan masker itu.

Masker sudah ketemu, kali ini mencari hand sanitizer. Sama seperti masker, sama mahalnya dan sama langkanya. Satu botol kecil saja harganya 42 ribu, hanya satu botol kecil.

Selesai membeli, kami lanjut jalan lagi. Sama juga seperti tadi, "kesana". Ngenggg.

Sudah hampir sampai kantor, dan mas Fandi baru bilang belok dulu ke Indomaret. Saya langsung belok ke Indomaret, saya tidak ikut masuk, hanya menunggu diluar. Mas Fandi kembali dengan tangan kosong. Bilang ke saya "beli beras dulu, balik lagi kesana". Langsung gass, mas Fandi menjelaskan, tapi sangat lirih, saya tidak bisa mendengarnya. Dan yaa, saya kebablasan, akhirnya harus putar balik, padahal lalu lintas sedang ramai.

Sampai juga akhirnya toko sembako. Saya hanya menunggu, mas Fandi yang melakukan transaksi.

 Akhirnya selesai juga tawar menawarnya, akhirnya ams Fandi mengatakan dengan jelas kali ini mau kemana "udah, kembali ke kantor". Saya pun mengemudi dengan lumayan cepat, karena juga sudah jelas tujuannya kemana, dan juga saya juga sudah hafal jalannya. 

Sampai di kantor, saya disuruh mas Afandi untuk memakai hand sanitizer terlebih dahulu. Saya pun segera memakainya.

Saya melihat mobilnya pak boss di depan, dan benar saja di dalam sudah ada pak boss yang sudah menunggu saya dan mas Fandi, sudah menunggu lama katanya, ditunggu untuk mengikuti briefing.

Saya membawa barang belanjaan dan memberikannya ke mas Fandi. Saya segera duduk.

Tadi saya dan mas Fandi yang ditunggu, sekarang giliran mang Gun yang tidak ada, padahal tadi sudah diperingatkan untuk tidak keluar dulu. Akhirnya mang Gun pun di telfon salah satu tim, disuruh untuk kembali lagi.

Menunggu lagi, saya menunggu sambil membaca beberapa artikel di feedly.

Tak lama mang Gun pun datang, dan pak boss pun segera memulai briefing tersebut. Saya lupa urutan briefingnya apa saja, tapi yang jelas intinya bagaimana Excellent menyikapi Virus yang sedang booming kali ini. Covid-19.

Memang Covid-19 sudah sampai di Indonesia, dan juga penyebarannya cukup cepat menurut saya. Saya harap semua tim Excellent termasuk saya tidak terkena virus tersebut.

Pacitan sendiri, kota kelahiran saya sudah ada satu orang yang terkena virus. Tapi tidak heran karena orang yang terkena itu kerjanya di Hongkong katanya. Pacitannya pun jauh dari kampung saya, saya harap juga keluarga saya di kampung tidak terkena virus tersebut.

Kembali lagi ke briefing. 

Pak boss juga mengkoreksi kelakuan Bayu, saya tidak tahu apa itu, karena penasaran saya pun memeriksanya. Komentar bahasa Inggris di salah satu artikelnya sendiri. Bahasa inggris, saya tidak tahu artinya, tapi kelihatannya kata-kata kasar. Gak salah sih kalau pak boss sampai memperingatkan Bayu. 

Saya pun kena cipratan juga, tentang artikel yang saya tulis kemarin. 

Briefing yang lainnya hanya saya dengarkan. 

Selesai briefing sekitar jam 10, dan saat itu situasi masih ramai, saya juga belum bisa kalau fokus untuk menulis. 

Akhirnya waktu istirahat pun datang juga. Saya pun memikirkan mau makan apa. Saya mendengar obrolan tim lain yang ingin makan ayam ippo. Saya tau tempatnya, dan saya juga sudah lama pengen makan ayam itu. Saya pun berangkat menuju ke ippo.
 
Ohh iya, dari pagi saya sudah berencana untuk ke toko komputer untuk bertanya sesuatu, tokonya dekat dengan kantor.

Saya pun mampir ke toko itu sebelum ke ippo. Bertanya tentang beberapa barang yang saya inginkan. Mahallll, saya pun hanya membeli satu flashdisk, padahal tadi saya menanyakan beberapa barang. 

Langsung menuju ke ippo. Ternyata cukup murah, 10 ribu sudah dapat satu ayam, dada yang cukup besar. 

Saya kembali ke kantor dan langsung memakan lauk yang sudah saya beli tadi.

Selesai makan saya istirahat sebentar, berusaha untuk melihat apa yang sedang terjadi dan memikirkan apa yang akan terjadi.

Setelah istirahat saya menambahkan beberapa materi lagi di buku saya. Setelah itu baru mulai menulis artikel harian. Rencananya. 

Saya langsung menambahkan beberapa kata lagi ke buku saya. Setelah saya rasa cukup, saya langsung menulis artikel harian saya. 

Muncul notif telegram dari mbak Indah, setelah saya baca, benar kann salah pahamm mbak Indah. Hmmm.

Saya pun menjelaskan dan akhirnya dia memberikan tugas lagi ke saya, menulis alamat. Ya sudah saya bermaksud segera mengerjakannya. Tapi tiba-tiba koneksi remote saya DC. 

Akhirnya saya merestart semua, VM saya dan laptop saya. Saya harap sih setelah restart bisa kembali normal lagi. Kembali menyala, saya langsung menyalakan VM saya kembali, tapi malah update, haduhhh. Tambah lama lagi dahhh.

Saya pun meminta maaf ke mbak Indah mungkin nanti pengerjaannya akan sedikit lama. Mbak Indah membalas, santai saja katanya. Saya tidak bisa santai, emosi saja bawaannya. Akhirnya kembali normal lagi setelah updatenya selesai. 

Saya pun segera mengerjakan tugas dari mbak Indah, secepat mungkin. Berusaha agar tidak terlalu lama membuatnya, karena waktu menulis artikel saya sudah terpotong. 

Selesai sudah akhirnya, saya pun segera menulis artikel harian saya. Saat itu sudah jam setengah empat, satu jam lagi waktunya untuk pulang. Dan saya baru mulai menulis. 

Sudah hampir waktunya untuk pulang, mungkin hanya kurang 15 menit lagi. Dan saat itu mendung sekali, sampai gelap, seperti sudah mau malam. 

Saya dipanggil mas Afandi, saya disuruh keluar untuk membeli soda api di toko bangunan. Saya tidak tahu tempatnya, saya pun disuruh untuk mengajak Bayu. Segera berangkat, saya agak sedikit ngebut karena taukut kehujanan. 

Sampai saya langsung membeli soda api, "untuk saluran mampet yaa", saya jawab saja iya, karena yang menyuruh mas Fandi dan juga dia sedang mengurusi saluran air yang mampat.

Setelah mendapatkan barangnya saya segera kembali ke kantor, agak sedikit ngebut lagi, karena memang saya tidak mau kehujanan. Sampai di kantor saya langsung memberikan barang itu ke mas Fandi. Saat itu sudah waktunya untuk pulang.

Saya bingung mau pulang atau tidak, karena diluar sangat mendung, jujur saya takut. 

Saya menunggu sebentar, kalau tidak hujan saya pulang, tapi kalau hujan saya tunggu sampai reda dulu. 

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya saya memutuskan untuk pulang, memberanikan diri. 

Saya takut, karena mendung yang sangat gelap, takut kalau sampai banjir ditengah perjalanan, ditambah dengan petir.


Continue reading Hari Ke-51 PKL: Kesana!

Friday, March 13, 2020

Hari Ke-50 PKL: Tidak Bisa Menyalakan Kompor!

Hari ini Jum'at 13 Maret 2020 merupakan hari ke lima puluh saya PKL di PT Excellent Infotama Kreasindo. Pagi ini saya berangkat jam 7, tadi malam hujan, lumayan deras, membuat tidur saya semakin pulas. Jalanan juga menjadi basah, tidak sampai banjir. Lalu llintasnya lancar, tidak terlalu macet. Tapi pas saya sampai di perlintasan kereta api pas sekali palang tertutup. Jadi saya menunggu lumayan lama, lama, padahal hanya satu kereta yang lewat.

Sampai di kantor sudah ada mas Irul yang kelihatannya juga baru sampai. Setelah saya mas Andes datang, tepat dibelakang saya mungkin, karena hampir bersamaan. Saya segera masuk, sudah ada mbak Indah di mejanya dan mang Gun yang sedang bersih-bersih. Saya langsung mengambil beberapa tisu untuk mengelap keringat saya, yang lumayan banyak.

Setelah itu mas Andes menuju ke atas sambil memanggil saya, "ayo chii". Saya segera mengikutinya ke atas, saya langsung masuk dan mengelap meja menggunakan tisu, tidak ada kain untuk mengelap, ada kanebo tapi kotor. Karena kotoran (kotor bekas makanan) yang ada di meja itu sudah agak mengering jadi saya membasahi tisu yang saya pakai itu terlebih dahulu.

Selesai mengelap saya langsung menata snack dan air mineral untuk para peserta training di meja. Ada sedikit kesalahan yang saya buat, harusnya box snack itu dilepas karetnya terlebih dahulu, akhirnya mas Andes yang melepaskannya sendiri. Saya berdiri tepat dibawah AC, untuk mendinginkan badan yang sedang gerah, sambil menunggu tugas selanjutnya dari mas Andes.

Selanjutnya saya disuruh untuk menuangkan air yang sudah mendidih ke dalam teko khusus, ada dua teko jadi saya harus merebus air lagi untuk mengisi teko yang satunya lagi. Sambil menunggu air mendidih saya disuruh untuk membuang air AC, jerigennya tepat berada di bawah kompor yang buat masak air itu.

Saya membuangnya ke kloset, karena ada sedikit masalah dengan saluran pembuangan air yang biasanya. Mungkin akan menjadi masalah besar nanti jika tidak segera diperbaiki. Semua saluran air yang diatas, dari kamar mandi sampai wastafel.

Sudah selesai membuang air AC, saya hanya menunggu air itu sampai mendidih. Oh iyaa, saya tidak bisa menyalakan kompor itu, kompor itu seperti kompor yang sering saya lihat di acara televisi, yang tabung gasnya sudah menjadi satu itu. Seperti ini,
Hasil gambar untuk kompor gas
Image source: google


Saya akhirnya menyuruh mang Gun untuk menyalakannya, ternyata tuas yang ada itu harus berada di posisi bawah terlebih dahulu baru kemudian dinyalakan seperti kompor biasanya. Kelihatan sekali ndeso saya.

Saya menunggu sampai air itu mendidih, semua tugas juga sudah selesai, dan tak lama setelah itu air mendidih. Segera saya matikan kompor tersebut, kemudian membuka teko yang dipakai itu dan bermaksud untuk langsung menuangkannya. Tapi setelah saya matikan kompornya panci itu segera diambil mas Andes. Biar saya saja. Katanya.

Saya langsung ke bawah ke tempat saya, mempersiapkan peralatan saya. Ya sudah saatnya untuk bekerja. Saya mencoba mengakses VM menggunakan HP saya, bermaksud untuk menyalakan terlebih dahulu Windows saya yang ada di VM. Tapi setelah saya buka ternyata Windows saya masih nyala, padahal seingat saya sudah saya matikan kemarin.

Ya sudah, setelah laptop saya menyala saya langsung meremote Windows saya yang ada di VM ware. Selesai persiapannya, di telegram, semua karyawan mengirimkan artikel mingguannya di group all Excellent. Pertama pak boss yang mengirimkan artikel tentang corona, dan kemudian mengirimkan link artikelnya. Padahal pak boss tidak menyuruh untuk mengirimkan artikel mingguan tapi setelah pak boss mengirimkan link artikelnya langsung diikuti dengan kiriman link dari karyawan lainnya, langsung pada peka, wkwk.

Saya langsung memilih beberapa artikel yang menarik untuk dibaca, saya membaca milik pak boss, kemudian lanjut membaca artikel rekomendasi yang ada di bawahnya, berlanjut seperti itu, sampai saya selesai membaca beberapa artikel.

Sudah puas membaca artikel saya langsung membuka file project saya, mulai mencari cari referensi dan mulai untuk menulis project saya. Pada saat sedang menulis saya menerima telegram dari mas Andes, saya disuruh untuk mengurus pesanan buku. Saya langsung mengiyakan tugas tersebut, menunggu mas Andes selesai mengeprint invoicenya. Setelah selesai mengeprint saya langsung menuju ke mas Andes, meminta invoice dan alamatnya.

Saya segera kedepan untuk mempack buku sesuai dengan pesanan. Dan juga mempersiapkan beberapa alat untuk mengurus paket itu. Mulailah saya membungkus paket itu. Cukup lama, padahal hanya satu buku, tapi buku itu yang paling kecil ukurannya, jadi lumayan susah untuk packingnya.

Selesai juga akhirnya, saya hanya meninggalkan paket itu di depan, kurirnya anter aja, jadi nanti kurirnya yang akan datang untuk mengambil paketnya. Saya kembali ke tempat duduk kemudian info ke mas Andes bahwa sudah selesai.

Saya kembali menulis project saya yang tadi. Sampai kurang lebih jam setengah sepuluh. Saya kepikiran untuk mencicil artikel harian saya, karena mengingat jika mengerjakannya sore ada saja tugas yang tidak bisa di tunda lagi.

Langsung saya menulis artikel harian itu. Hanya mencicil. Saya mentargetkan hanya 30 menit saya mencicil tulisan saya. Pas sampai jam sepuluh.

Sudah mendapat beberapa paragraf, beberapa itu hanya tiga kurang lebih saat itu. Sungguh sangat lama jika saya menulis, rasanya itu buntu.

Sudah jam sepuluh, saya melanjutkan kembali menulis buku saya sampai waktunya untuk shalat Jum'at. Saya bersama-sama dengan yang lain, jalan kaki. Tidak ada yang naik motor saat itu, jadi ya enaknya jalan kaki.

Setelah shalat Jum'at saya jajan dulu, pertama saya jajan buah, murah hanya 3 ribu. Tapi hanya satu potong, mungkin murah tapi juga tidak dapat banyak. Setelah itu beli siomay, lalu makan bareng dengan yang lainnya yang kebanyakan juga sedang jajan.

Makan siomay bersama jadinya...

Atas komando dari mas Ahmad semua langsung menuju kembali ke kantor, karena juga akan segera makan bersama. Sebelumnya sudah dilakukan voting, hasilnya juga sudah terlihat, dan juga ketika sampai kantor juga sudah sampai makanannya. Saya duduk di tempat saya, sambil menunggu disuruh untuk mengambil bagian. Saya menunggu sambil memakan buah, awalnya sihhh rencana mau dibuat cuci mulut, tapi sudah tidak tahan menahan lapar....

Setelah mengambil jatah makanan, saya kembali ke tempat duduk, kali ini menunggu semua selesai mengambil jatah terlebih dahulu dan kemudian baru berdo'a bersama. Dipimpin oleh mas Arif. Berdoa mulai. Dan setelah selesai disusul mas Irul, Itadakimasu... mari makan mas...

Selesai makan beristirahat sebentar, menunggu sampai suasana menjadi kondusif lagi. Setelah itu saya berencana langsung menulis artikel harian saya, tapi dari atas terdengar suara mas Ahmad yang memanggil tim PKL, saya segera keatas bersama dengan Bayu. Setelah sampai di atas saya ternyata disuruh untuk mencarikan stopkontak. Saya segera mencarinya, pertama saya cari di bawah, di lemari bawah tangga, tidak ada. Saya kembali keatas, kata mas Ahmad stop kontak ada di ruangan atas, yang saat itu sedang digunakan untuk training. Saya dan Bayu agak ragu untuk mengambilnya, karena takut mengganggu. Akhirnya bayu yang masuk. Setelah beberapa lama akhirnya bayu keluar membawa stopkontak, setelah itu langsung dicoba, ternyata stopkontak itu tidak berfungsi. Saya curiga pada colokannya, karena kabel yang ada di colokan itu nampak seperti gosong, saya langsung ke bawah, mencari kotak peralatan dan langsung memperbaiki stopkontak itu. Ternyata benar tepat di dalam colokan itu gosong, sangat, seperti bekas terbakar yang sangat parah. Dan juga kabelnya sampai putus.

Setelah memperbaikinya saya langsung keatas kembali, memberikannya kepada mas Ahmad. Ternyata sudah pakai tower yang diambil dari bawah, tower stopkontak. Jadi ya saya hanya meletakkannya di atas lemari, mungkin kalau dibutuhkan akan gampang mencarinya.

Setelah itu saya kembali ke bawah, duduk di tempat saya. Saat itu sudah jam 2. Baru saja duduk saya disuruh mbak Indah untuk menuliskan alamat, saya langsung mengiyakan dan langsung membuatkan alamat itu.

Selesai saya langsung mengirimkan daftar alamat yang saya buat tadi dalam bentuk file PDF. Sudah dipesan sama mbak indah sebelumnya.

Setelah itu sebenarnya ada telegram lagi dari mbak Indah, saya disuruh untuk memotong dan menempelkan alamat yang saya buat tadi. Langsung saya alihkan ke Bayu, karena saat itu saya sudah mau mulai menulis, dan juga bayu saya tidak terlalu sibuk.

Saya pun mulai melanjutkan menulis artikel harian saya. Saat itu sudah jam 3, mungkin tidak akan sempat lagi hari ini.

Saat menulis saya disuruh mas Andes untuk membeli flashdisk, 16 GB, tokonya tidak terlalu jauh. Saya segera berangkat, tidak terlalu jauh, sangat dekat malah, mungkin jalan kaki saja cukup, tapi saya dipinjami motor sama mas Andes. Ada beberapa opsi pilihan flashdisk, saya pun memfoto dan mengirimkannya ke mas Andes, jawabannya lama, jadi saya memutuskannya sendiri, saya memilih yang paling simple.

Kembali ke kantor, saya langsung menuju ke mas Andes, langsung memberikan flashdisk tersebut dan melaporkan harganya. Saya cek ternyata sudah dibalas oleh mas Andes, dan ternyata ada tambahan, tapi saya sudah kembali ke kantor saat itu, jadi ya sudah.

Saya kembali ke tempat duduk, melanjutkan menulis. saat itu sudah jam 4, padahal target saya jam 4 sudah selesai menulis. Ada tambahan tugas lagi dari mas Ridwan. Saya disuruh untuk membuat bootable OpenSUSE di flashdisk yang tadi saya beli. Pertama dia mengcopy file iso itu dari laptopnya ke flashdisk, cukup lama. Kemudian memberikannya kepada saya. Saya segera mengcopy file itu ke laptop saya, menunggu lagi. Tapi saya baca ternyata saya versinya yang itu saya sudah punya di laptop saya, tadi saya mau bilang jika saya sudah punya file iso OpenSUSE nya tapi mungkin berbeda versi, jadi saya mengurungkan niat saya untuk memberi tahu itu.

Selesai mengcopy saya langsung membuatkan bootablenya menggunakan rufus, rufusnya malah minta update. Segera mengupdate, dan melanjutkan membuat bootable, setingannya default, tidak ada yang diubah.

Cukup lama pembuatannya, entah laptop saya atau memang prosesnya yang lama. Tapi yang jelas lama sekali. Saya sambil menulis artikel harian, setelah selesai saya langsung memberikan flashdisk itu ke mas Ridwan. Mas Ridwan pun mencobanya dan bilang kalau tidak bisa boot. Saya pun disuruh untuk mengcopy lagi file iso OpenSUSE tadi untuk berjaga-jaga, setelah itu saya mencoba untuk boot laptop saya dengan menggunakan bootable  flashdisk itu. Bisa. Saya segera memberikannya ke mas Ridwan kembali, dan bilang kalau itu bisa boot.

Sudah saatnya untuk pulang, dan saya memutuskan untuk melanjutkan menulis dirumah. Saya segera beres-beres, setelah itu berpamitan untuk pulang dan langsung pulang.


Continue reading Hari Ke-50 PKL: Tidak Bisa Menyalakan Kompor!

Thursday, March 12, 2020

Hari Ke-49 PKL: Tugas Bertubi-Tubi Disaat Yang Tidak Tepat.

Hari ini Kamis, 12 Maret 2020 merupakan hari ke-49 saya PKL di Excellent. Entah kenapa hari ini saya bangunnya lebih cepat dari biasanya, bangunnya lebih awal tapi berangkatnya sama seperti biasanya. Berangkat jam 7 itu jam yang paling ideal menurut saya, karena sudah tidak terlalu macet, saya sudah kapok berangkat pagi tapi di perjalanan yang ada hanya di siksa. Misal berangkat padi jam setengah 7, 45 menit perjalanan, sial-sialnya bisa sampai 1 jam perjalanan. Tapi kalau berangkat jam 7 rata-rata hanya 30 menit perjalanan, paling lama paling 45 menit.

Tapi jika sedang bad luck bisa menjadi lain ceritanya, pas jalanan banjir misalkan atau kalau sedang apes-apesnya terjebak macet di pertigaan itu. Kalau terjebak macet memang datangnya agak mepet, jam 8 kurang 10. Berbeda lagi ketika jalanannya banjir, waktu itu pernah gara-gara banjir saya datang terlambat 5 menit, jam 8.05 baru sampai di kantor.

Oh iya, kemarin malam keyboard untuk laptop yang saya pesan sudah datang, dan tadi malam sudah saya coba untuk memasangnya ke laptop saya. Butuh ketelitian ekstra untuk mengganti keyboard laptop itu, saya sudah menonton video di youtube tentang cara untuk mengganti keyboard di laptop saya itu, cukup mudah. Selesai mengganti langsung saya coba hidupkan dan langsung saya tes apakah sudah bisa berjalan normal lagi. Tapi ternyata sama saja, masih error, errornya pun masih di tombol yang sama, jadi saya ambil kesimpulan bahwa yang rusak sebenarnya bukan keyboardnya, mungkin hardware yang lainnya, tapi apa?

Karena capek, sebenarnya saya rencana mau langsung istirahat jika sudah sampai di rumah, tapi saya kepikiran terus, jadi yaa saya langsung kerjakan malam itu juga, tadi malam tepatnya. Setelah selesai dan melihat hasilnya saya baru bisa istirahat dengan tenang tadi malam.

Kembali lagi ke hari ini, saya sampai di kantor sekitar jam 7.30, aneh rasanya karena yang datang baru mang Gun seorang. Saya pun agak sedikit terdiam sebentar diatas motor, menghela nafas seperti biasa, kepala saya agak sedikit pusing saat itu, sedikit.

Setelah itu saya langsung ke dalam, pintu di kunci dari dalam, mang Gun kebetulan lagi membersihkan lobby, pintu pun segera dibuka, saya langsung masuk dan langsung menuju ke tempat saya. Awalnya saya tidak berniat untuk cuci muka, dingin soalnya, tapi pas melihat tangan saya yang ada bekas tanahnya, cipratan dari kendaraan lain saya jadi bergegas untuk ke belakang, cuci muka sekaligus tangan. Setelah itu saya langsung mengambil beberapa tisu dan berdiri tepat di bawah AC, agar cepat kering maksud saya.

Setelah itu saya membuang sampah, tempat sampah yang ada di dalam kantor penuh semua. Tempat sampah yang besar yang ada di luar juga ikutan penuh, saya kembali ke belakang bermaksud untuk mencari kantong plastik sampah, tapi setelah saya cari-cari ternyata tidak ada. Saya ke depan lagi, bertanya ke mang Gun apa ada plastik sampah, habis katanya, belum beli lagi. Mang Gun menyuruh saya untuk memadatkan saja tempat sampah besar itu, saya langsung melakukannya dengan tempat sampah yang lebih kecil untuk menekan tempat sampah yang besar itu. Akhirnya masalah sampah pun teratasi.

Sebelum itu mang Gun ngomong ke saya, memindahkan piring yang ada di meja bawah ke wastafel yang ada di atas. Pekerjaan yang mudah, saya segera memindahkannya keatas, hanya memindahkan. Setelah itu saya duduk dan mulai mempersiapkan laptop saya, tidak membantu mas Andes karena dari tadi Bayu seakan tidak ingin diganggu, dia mengerjakannya semuanya.

Jaringan di pagi hari masih bagus, tidak sering down, jadi remote desktop saya masih berjalan dengan lancar. Saya mulai dengan membaca beberapa artikel seperti biasa di Feedly. Saya hanya ingin mengawali tugas dengan yang santai-santai dulu, tidak mau langsung mumet memikirkan project.

Peserta training mulai berdatangan, dan saat itulah internet mulai down. Remote saya mulai tersendat, mulai ngelag-ngelag dan kadang DC. Saya coba untuk pindah ke jaringan yang lain, di Excellent sendiri ada 5 pilihan wifi. Saya mencoba semua, mencoba yang paling lancar. Akhirnya menemukan yang lumayan lancar. Lebih baik dari yang tadi.

Saya memutuskan untuk segera melanjutkan menulis project saya saja. Mulailah menulis, sekarang saya sudah sampai pada Ansible Module. Mungkin akan ada sedikit perubahan rencana pada outline yang sudah saya buat. Kalau menuruti outline itu mungkin tidak akan selesai. Jadi saya selesaikan dahulu bab ini, dan segera memutar ulang rencana.

Saya menulis sampai jam istirahat, hanya mendapatkan sedikit, saat itu saya juga masih agak sedikit mumet. Jam istirahat saya langsung tiduran, langsung tepar. Awalnya hanya tiduran, tapi malah ketiduran. Cukup lama saya tidur. Saya terbangun sekitar jam setengah satu. Untung saja sudah terbangun sebelum waktu istirahat habis.

Ketika bangun saya terdiam sebentar, melihat kondisi sekitar. Saat yang bersamaan juga mas Ahmad berkata sesuatu, saya disuruh untuk melanjutkan tidur saja. Tapi karena saya belum makan, saya langsung keatas, cuci muka dan cuci tangan, langsung mengambil nasi. Saya membawa bekal lauk sendiri, jadi saya hanya tinggal imbuh nasi.

Saat saya sedang makan suasana kantor sepi, padahal ada banyak orang saat itu. Hanya terdengar obrolan mas Ahmad dengan siapa saya tidak memperhatikan. Saya hanya fokus ke makanan yang ada di hadapan saya saat itu.

Selesai makan saya keatas, mencuci piring yang saya gunakan, dan juga gelas yang tadi saya pakai untuk membuat energen. Yaa tadi karena saya merasa lapar saya membuat energen, mungkin sekitar jam 10.

Selesai dengan makan siang saya beristirahat sebentar, sampai kira-kira bisa melanjutkan kembali.

Tak lama setelah itu pak boss beserta karyawan hari ini yang pergi ke tempat klien datang, pak boss, mas Ridwan, mbak Alifa, terusss, sepertinya hanya itu. Pak boss langsung menuju ke mesin pembuatan kopi, langsung membuat kopi kesukaannya, ohh iyaa, ada satu orang lagi yang bersama dengan pak boss. Saya tidak tahu orang itu siapa, saya baru pertama kali melihatnya.

Setelah membuat kopi, pak boss menyuruh semua untuk berkumpul sebentar, briefing. Saya hanya mendengarkan sambil sesekali berfikir, ohhh iya yaa, bisa begitu. Berfikir seperti itu karena omongan pak boss. Saya hanya memperhatikan, karena jika saya sambil kerja saya tidak bisa mendengarkan pak boss, ketika sedang membalas beberapa chat saja saya sudah tidak tahu apa yang barusan diomongkan oleh pak boss. Jadi saya hanya memperhatikan pak boss. Berbeda dengan karyawan yang lain, ada yang sambil mengetik, ada yang sambil bekerja, dan lain-lain. Saya iri, kok bisa seperti itu yaa.

Selesai briefing dari pak boss saya bingung mau kerja apa lagi. Saya akhirnya memutuskan untuk menulis artikel harian saya. Saat itu baru jam 2. Saya menulis awal karena saya ingin mengumpulkan laporan sebelum/tepat ketika jam pulang.

Saya pun segera menulis, tapi pada saat-saat seperti itu saya tidak bisa berfikir mau menulis apa. Dan baru saja mendapat dua paragraf tidak sengaja saya mendengar obrolan yang berasal dari lobby. Yaa, obrolan itu berasal dari tiga orang wanita yang sedang bekerja di lobby. Saya mendengar mbak Indah ingin membuat alamat, mbak Fitra pun memberikan solusi, kenapa tidak menyuruh tim PKL saja. Disusul dengan dukungan dari mbak Alifa.

Sudah pasti yang disuruh nanti pasti saya, karena yang mempunyai template dan daftar alamat hanya saya. Bukannya tidak mau, tapi rencana saya jadi gagal lagi dong. Kejadian seperti ini memang sering terjadi, niat yang saya sudah saya kumpulkan untuk menulis lebih awal akhirnya luntur seketika ketika saya menerima telegram dari mbak Indah, telegram itu berisi tentang daftar PT yang harus dibuatkan alamatnya.

Saya mengiyakan dan segera mengerjakan tugas itu. Saya belum terbiasa mengerjakan tugas itu, baru beberapa kali mbak Ami menyuruh saya menuliskan alamat, jadi pengerjaan sedikit agak lambat dari pekerjaan yang biasa saya lakukan. Di tambah lagi mata saya yang agak sedikit blur, yang kemarin belum juga sembuh. Jadi yaa sangat banyak menyita waktu.

Selesai mengerjakan tugas dari mbak Indah, saya langsung mengirimkan file tersebut. Selesai jam 15.12. Baru saja mengirimkan file itu, ada telegram beruntun dari mbak Fitra, sudah seperti tembakan beruntun. Begitu cepatnya mbak Fitra mengetik dan mengirimkannya ke saya. Saya disuruh mengeprint dokumen dengan beberapa syarat. Yang di print hanya halaman satu dan masing-masing rangkap 5. Ada dua dokumen yang dikirimkan.

Saya segera mengiyakan perintah tersebut, langsung kedepan untuk mengambil kertas yang digunakan, dan kembali ke belakang lagi untuk mengeprint. Saat itu mas Andes sedang mengeprint, tapi saya tidak tahu, sayapun langsung mengambil kertas yang ada printer tersebut dan seketika juga mas Andes pun juga bereaksi. "Saya sedang ngeprint chii" mas Andes berkata seperti itu sambil segera membatalkan print nya. Saya pun meminta maaf kepada mas Andes, untung saja mas Andes orangnya kalem, jadi tidak sampai marah ke saya.

Dia langsung mengembalikan kertas yang saya ambil itu kembali ke printernya dan kembali mengeprint. Saya menunggu mas Andes sampai selesai.

Akhirnya giliran saya memakai printer datang juga. Saya segera mengeprint dokumen itu sesuai dengan ketentuan yang tadi. Laptop saya lemot, tidak mau diajak kerja sama jika sedang dalam keadaan seperti itu. Akhirnya selesai juga ngeprintnya, mbak Fitra sendiri yang mengambilnya.

Saya kembali ke tempat duduk saya, melihat jam sudah jam 15.42. Baru saja duduk ada telegram masuk lagi, kali ini dari mbak Alifa. Saya disuruh untuk mengeprint dokumen, kali ini hanya satu lembar. Tapi laptop saya yang tidak bisa diandalkan, kembali lemot jika digunakan untuk sesuatu yang urgent. Percobaan pertama gagal, saya menggunakan WPS Office untuk mengeprint file PDF, pilihan yang salah, harusnya saya menggunakan chrome saja. Saya pun menggunakan chrome, membukanya lama sekali, mungkin 5 menit baru terbuka.

Saya masih menggunakan kertas yang tadi untuk uji coba, siapa tahu gagal lagi. Ternyata berhasil, saya langsung mengeprintnya di kertas yang baru. Saya sampai di komplain mbak Alifa karena hanya mengeprint satu dokumen saja lama sekali. Saya bilang laptop saya lemot. Selesai mengeprint saya langsung memberikan hasil print itu langsung ke mbak Alifa.

Selesai dengan tugas mbak Alifa, saya langsung kembali lagi ke tempat duduk saya. Berniat untuk segera menulis artikel harian, karena saat itu sudah jam 4 dan hanya 2 paragraf yang baru saya tulis.

Ada telegram masuk lagi, dari mbak Alifa lagi, kali ini dia hanya meminta daftar alamat. Awalnya. Tapi setelah saya berikan filenya, tidak lama setelah itu mbak alifa mengirim telegram lagi, saya disuruh untuk menuliskan alamat, hanya dua alamat. Ya sudah saya langsung mengerjakannya. Alamatnya tidak ada di daftar, langsung diberikan oleh mbak Alifa.

Sedang mengerjakan tugas dari mbak Alifa tiba-tiba di group all Excellent ada pesan jika training sudah selesai, saya segera mempercepat pengerjaan tugas dari mbak Alifa. Selesai juga, dan ketika selesai itu peserta juga sudah keluar semua, jadi nice timing.

Setelah mengirimkan file itu ke mbak Alifa, saya langsung menuju keatas, membantu membereskan training. Masih ada sisa buah yang ada di mangkok besar, saya sempatkan untuk menikmatinya, hitung-hitung untuk penyegaran.

Jam sudah menunjukkan jam setengah 5, nice timing!

Saya pun memutuskan untuk melanjutkan menulis di rumah, saking sibuknya sore ini saya jadi lupa jika saya sedang tidak enak badan. Pulang pun dengan perasaan yang tidak enak sama sekali. Pusing, emosi, badan pegal-pegal. Done.
Continue reading Hari Ke-49 PKL: Tugas Bertubi-Tubi Disaat Yang Tidak Tepat.